JAYAPURA-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua belum menerima laporan resmi dari Pimpinan Daerah Intan Jaya terkait situasi terkini, pasca-kontak senjata antara Kelompok Separatis dengan aparat keamanan di wilayah itu.
Penjabat Sekda Provinsi Papua, Doren Wakerkwa,SH mengaku telah mendengar kabar gangguan keamanan belakangan ini di Intan Jaya. Ia menganjurkan Bupati Intan Jaya segera menyurati kondisi tersebut ke Pemerintah Provinsi Papua.
“Soal Intan Jaya, kami sudah tahu, tapi kami belum mendapatkan laporan resminya. Belum kasih tahu laporan secara menyeluruh berapa kebakaran, penembakan,” ujar Doren kepada wartawan di Jayapura, Selasa (16/2) sore.
Menyoal sindiran Kapolda Papua yang menyarankan Pemerintah Provinsi Papua mestinya turun tangan dalam persoalan di Intan Jaya, Doren memastikan bantuan diberikan setelah mendapat laporan resmi dari Pemda Intan Jaya.
Ia berharap nantinya laporan dibuat secara menyeluruh. Sehingga Pemerintah Papua bisa segera mengambil langkah pemulihan.
“Mereka butuh perhatian, pertolongan, bantuan. Jika memang mereka minta bantuan, kami pasti akan membantu. Itu pasti,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, situasi keamanan di sekitar Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya dilaporkan semakin memanas.
Hal ini menyusul kontak senjata antara TNI-polisi dengan Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) atau Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di wilayah itu, sejak 7 Februari 2020 lalu.
“Akibat eskalasi itu, masyarakat mengalami ketakutan disebabkan ada kecurigaan dari kedua pihak terhadap masyarakat,” kata Administrator Diosesan Keuskupan Timika Marthen Kuayo Pr saat dihibungi dari Jayapura, Selasa (16/2) sore.
Ia menyebut sekitar 1.000 warga yang terdiri dari tiga kampung memilih meninggalkan rumah masing-masing dan mencari perlindungan ke gereja atau Pastoran sebagai tempat yang dianggap aman.
“Ada sekitar 1.000 warga diungsikan ke Paroki Santo Misael Bilogai, pasca-penembakan anggota TNI, kemarin. Dari Kampung Mamba ada 400 orang,” ujar Marthen.
Marthen mengatakan jika para pengungsi di Paroki Santo Misael Bilogai sangat membutuhkan cadangan makanan. Ia juga meminta kepada pemerintah agar membuka akses jaringan telekomunikasi ke wilayah Intan Jaya. Sebab, komunikasi sangat sulit dilakukan sejak Senin (15/2) kemarin.(tmb)