BerandaPolitikInilah Klarifikasi Romanus Mbaraka yang menyinggung Komarudin Watubun dan Yan Mandenas

Inilah Klarifikasi Romanus Mbaraka yang menyinggung Komarudin Watubun dan Yan Mandenas

JAYAPURA – Bupati Merauke  Romanus Mbaraka mengklarifikasi pernyataannya terkait pemekaran Papua Selatan yang menyinggung dua nama anggota DPR RI Dapil Papua Komarundin Watubun dan Yan Mandenas.

Dalam pidatonya saat kunjungan Wamendagri John Wempi Wetipo yang didampingi anggota Komisi II DPR RI Komarudin Watubun, Jumat (29/07).

Romanus mengatakan, secara pribadi, juga bupati dan atas nama masyarakat Kabupaten Merauke ia minta maaf, kepada Komarudin Watubun dan Yan Mandenas juga kepada PDI-P dan Gerindra.

“Pernyataan saya sesungguhnya, intinya menguraikan tentang  20 tahun perjalanan saya. Pada kesempatan ini ingin menjelaskan,  karena saya termasuk staff yang saat itu ikut menulis, ditugaskan oleh kakak Jhon selaku bupati saat itu, tentang pemekaran, menulis konsep pemekaran Papua untuk dilaporkan secara rutin kepada bupati,” katanya.

Sekitar tahun 2004 – 2006, lanjutnya, kita ke Jayapura hampir tidak ada orang yang terima rombongan di Jayapura, walaupun sudah ada komunikasi, yang terima saat itu Komarudin Watubun.

“Saya memberi penjelasan bahwa andil kakak Komar untuk Selatan Papua sampai kemarin kaka Komar bilang disini,  bahwa rambut sampai putih itu luarbiasa. Cuma banyak orang tidak mengerti, jadi berjuang itu mulai dari beliau masih anggota DPR Papua sampai dengan Komisi II dan terwujud perjuangan panjang saat kaka john bupati,” katanya.

Menanggapi hal tersebut Komarudin Watubun mengatakan, dengan adanya klarifikasi ini sudah jelas tidak ada dusta diantara kita.

“ Karena saya bangun reputasi saya,  bulan oktober ini 23 tahun, non stop mulai pimpin di Kota Jayapura, Provinsi dan  DPR RI, jadi kalau hanya masalah yang tidak benar, harus meruntuhkan kehormatan dan wibawa keluarga saya itu saya marah, saya datang hari ini untuk saya pastikan, bahwa apa yang di sampaikan itu tidak benar,” tegasnya.

Ia menceritakan,  begitu turun dari pesawat langsung dijemput oleh Ketua LMA Edi Mahuse, yang menyampaikan permohonan maaf.

“Dalam hati saya yang salah itu Romanus bukan LMA jadi tensi saya mulai perlahan turun, karena ade Romanus tadi minta maaf, kalau tidak tensi tambah naik, jadi sudahlah  kita saling memaafkan,” katanya.

Dan kepada pasukan merah di selatan, lanjutnya,  sudah tidak usah lagi, karena  teman-teman ini siap gugat Romanus ke jalur hukum, atas pencemaran nama baik.

“Tapi sudah ada permohonan maaf resmi, jadi kita lupakan semua yang terjadi, juga kepada keluarga saya, masyarakat di selatan, karena semua marah meskipun ada pro kontra dibawah,” katanya.

Karena bahasa yang disampaikan mengambang, lanjutnya, saya ketemu Yan Mandenas, ketemu pak Komarudin dan anggota DPR lain-lain bayarnya mahal sekali, tapi bicara angka nanti KPK marah, kalimat itu yang membuat perterjemahan dibawah menjadi bebas.

“Saya sampaikan ditempat ini, dibawa kemanapun saya siap hadapi, karena saya tidak pernah melakukan itu. Jadi untuk pasukan saya, sudah ini semua kita lupakan membangun Papua kedepan lebih penting dari pada saling menanggapi,” ujarnya.

Ia mengingatkan kepada Romanus, menjadi pemimpin boleh salah, tetapi tidak boleh berbohong, saya jaga itu betul sampai hari ini.

“Makanya saya masih berdiri tegak di depan, teman-teman lain 5 tahun 10 tahun rontok, saya 23 tahun bulan Oktober nanti di semua jenjang , dan saya jaga kehormatan , makanya partai besar ini diberi tugas menjadi ketua bidang kehormatan, itu karena ada sejarahnya. Baik itu sebagai support supaya semua hal bisa di klarifikasi,” pungkasnya.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer

Komentar Terbaru

error: Content is protected !!