Edoardus Kaize: Jadi segi kesehatan yang harus kita fokuskan bukan Sembako
JAYAPURA-Masa Tanggap Darurat Covid-19 Provinsi Papua diperpanjang hingga 4 Juni 2020, dan hal ini mendapat tanggapan dari Wakil Ketua II DPR Papua, Edoardus Kaize.
Menurut Edoardus, kalau masa Tanggap Darurat Covid-19 diperpanjang itu baik namun harus ada langkah konkrit yang dilakukan pemerintah daerah.
“Harus ada solusi kalau kita perpanjang masa tanggap darurat. Apa kita punya target untuk tangani orang-orang di Papua yang sudah positif Corona,” tanya Edoardus saat ditemui Bintang Papua, Rabu (6/5) di Arso Kota, Kabupaten Keerom.
Dia menginginkan, dari perpanjangan masa tanggap darurat harus ada solusi yang diberikan kepada Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) hingga orang yang sudah positif Covid-19.
“Harus pemerintah punya target ke ODP, PDP bahkan positif Corona harus diapakan. Serta bagaimana langkah untuk mengatasi masalah ini seperti apa,” tutur Edo sapaan akrab Edoardus Kaize.
Edo bilang, perpanjangan yang terus dilakukan pemerintah daerah tanpa ada solusi yang jelas maka akan sia-sia.
“Kalau tidak ada langkah strategis yang dilakukan untuk memutus virus Corona maka akan percuma,” ujarnya.
Akses masuk ke Papua sudah ditutup kata Edo, namun justru di dalam Papua virus Corona ini berkembang, sehingga problem seperti ini langkah apa yang harus diambil.
“Harus ada langkah konkrit yang dilakukan untuk memutus masalah ini dan jangan masa tanggap darurat terus diperpanjang,” sarannya.
“Kita mulai dari Merauke 3 kasus, tapi hari ini bertambah 13, Nabire bahkan dari nol kasus hingga menjadi 16 kasus. Ini contoh, dan harusnya langkah apa yang harus dilakukan,” sambungnya.
Kesehatan yang Harus Dipersiapkan Lebih Dulu Bukan Sembako
Lebih lanjut tutur Edo, seharusnya pemerintah daerah saat ini bukan menyiapkan Sembilan Bahan Pokok (Sembako) melainkan harus memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19 di Papua.
“Jadi segi kesehatan yang harus kita fokuskan bukan Sembako. Jangan karena orang sana sini sakit-sakit jadi kita harus siapkan Sembako, dia kenyang tapi kalau sakit kan percuma. Jadi yang harus kita siapkan adalah kesehatannya bukan perutnya yang diutamakan,” hematnya.
Edo berpendapat bahwa meski Sembako disiapkan untuk kebutuhan perut namun orang sakit akan tetap sakit. Oleh sebab itu, kesehatan yang lebih utama disiapkan sehingga kesehatan akan menopang kebutuhan perutnya.
“Kalau dia (orang,red) sehat maka akan berusaha isi perutnya. Kalau dia sehat maka akan berusaha mencari makan dan mengisi perutnya. Dia kenyang tapi sakit, sama saja bohong,” pungkasnya.(yud)