DEKAI-Setelah empat bulan dilakukan pembatasan penerbangan penumpang lantaran penyebaran pandemic Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) oleh Pemerintah Pusat, akhirnya penerbangan penumpang di Yahukimo dibuka untuk umum dan para calon mahasiswa menjadi prioritas utama.
Hal tersebut dikatakan Kepala Kantor Bandar Udara Nop Goliat Dekai, Setyani Mahendra kepada bintangpapua.online di Bandar Udara Dekai Sabtu,(04/07). Dikatakanya, sesuai dengan jadwal, penerbangan pertama akan dilakukan dengan rute Jayapura-Dekai-Wamena-Dekai-Jayapura.
“ Seperti yang telah saya sampaikan bahwa, penerbangan perdana kami prioritaskan untuk pelajar atau calon mahasiswa baru yang akan melanjutkan pendidikannya di Papua dan luar Papua,” katanya.
Setyani menambahkan, penerbangan udara di Yahukimo dilakukan semua dibawah protokoler kesehatan yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan RI. Sehingga, para calon mahasiswa diwajibkan untuk memenuhi persyaratan yang dikeluarkan oleh tim Gugus Tugas percepatan penanganan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Yahukimo antara lain, surat hasil rapid tes, surat ijin keluar masuk dari pemerintah daerah.
“ Hanya saja karena ini perdana sebagian adik-adik ini ada yang belum memahami, sehingga kesulitanya banyak adik-adik yang belum memiliki surat keluar daerah dari pemerintah,” tuturnya.
Setyani juga mengatakan, untuk memperlancar pelayanan penerbangan, pihaknya dibantu oleh tim covid-19 RSUD untuk melakukan rapid test kepada calon penumpang, tim secretariat Covid-19 yang mengeluarkan surat ijin penerbangan, dinas perhubungan, dan pihak air lines yang semuanya bertugas di posko tim gugus tugas covid-19 Yahukimo pos pelayanan bandara.
Orang nomor satu di Bandar Udara Nop Goliat Dekai ini berharap, penerbangan pesawat udara perdana di Yahukimo berjalan dengan lancar.
Sementara itu, Ketua Solidaritas Pemuda dan Masyarakat di Yahukimo Otniel Sobolim, meminta seluruh masyarakat Yahukimo yang ingin keluar dari Yahukimo agar memberikan peluang kepada para calon mahasiswa yang akan melanjutkan pendidikan di beberapa kota study di Papua dan luar Papua. Sebab menurutnya, calon mahasiswa yang tertahan di Yahukimo kisaran empat ratus orang, sedangkan yang statusnya mahasiswa sebanyak sembilan ratus mahasiswa.
“ Saya minta seluruh masyarakat Yahukimo, bahwa kami pahami kondisi dan situasi saat ini. Adik-adik kami para pelajar sekitar empat ratus pelajar tertahan karena penerbangan yang belakangan ini untuk penumpang tidak ada lantaran pandemi Covid-19, sehingga saya minta seluruh masyarakat Yahukimo yang tidak ada urusan penting mari kami berikan kesempatan kepada adik-adik kami untuk keluar duluan,” katanya.
Otniel menambahkan, dari empat ratus calon mahasiswa pihaknya memfasilitasi bagi yang akan melanjutkan pendidikan unggulan. Sebab, dirinya beralaskan waktu pendaftaran di sekolah unggulan sangat mepet dan tidak ada pendaftaran gelombang ke dua dan ketiga. Dengan demikian, dirinya berharap masyarakat Yahukimo memberikan peluang penerbangan kepada para calon mahasiswa. (Ruland Kabak)