Pdt Daniel Sukan: Pangdam XVIII/Kasuari, Joppye Onesimus Wayangkau adalah sosok pemimpin yang cerdas, rendah hati dan religius
JAYAPURA-Dukungan dan kerja sama antara Gereja Persekutuan Kristen Alkitab Indonesia (GPKAI) Se-Indonesia dengan Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau selama periode 2017 hingga 2020 begitu erat, sehingga berakhirnya masa tugas pemimpin TNI AD Papua Barat itu sangat terasa.
Ketua Sinode GPKAI Se-Indonesia, Pdt. Daniel Sukan,MTh menyampaikan terima kasih kepada Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau atas pengabdiannya di Papua Barat selama kurang lebih 3 tahun.
“Saya atas nama pribadi, keluarga dan umat GPKAI SE-Indonesia yang berkantor pusat di Manokwari, Papua Barat sampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada bapak Pangdam (XVIII/Kasuari,red),” ucap Pdt Daniel Sukan saat menghubungi Bintang Papua, Jumat (8/5).
Diakui olehnya, selama bertugas kurang lebih 3 tahun di Papua Barat, Pangdam XVIII/Kasuari, Joppye Onesimus Wayangkau adalah sosok pemimpin yang cerdas, rendah hati dan religius.
“Saya mengenal beliau (Joppye Onesimus Wayangkau,red) sejak menjabat Danrem 172/Praja Wira Yakthi (periode 2012-2013). Kesan saya selama mengenal dan bekerja sama dengan beliau dalam melayani masyarakat baik di Papua maupun di Papua Barat saya simpulkan dalam tiga kata dalam bekerja, beliau menyeimbangkan tiga hal, profesional, personal dan spiritual,” puji Pdt Daniel Sukan.
Pertama, kata Pdt Daniel Sukan, sikap profesional tak terlepas dari latar belakang pendidikannya dan kariernya. “Beliau adalah pemimpin yang selalu belajar dan mengasah keterampilan dan pengetahuannya melalui kepemimpinan di lingkup kerja khususnya di bidang pertahanan dan keamanan (Hankam,red). Gaya kepemimpinan dalam menyelesaikan konflik patut dipelajari dan diteladani,” tuturnya.
Kedua, ujar Pdt Daniel Sukan, personalnya sangat menarik dengan gaya komunikasi dialek Papua, seringkali mencairkan suasana yang tegang dengan cara komunikasi yang sederhana, lucu tapi elegan.
“Dalam berbagai kesempatan, suasana tegang khususnya pada Agustus 2019 lalu, beliau sangat bijak dalam menyelesaikan masalah dengan damai,” kenangnya.
Ketiga, lanjut Pdt Daniel Sukan, spiritualnya begitu luar biasa. Ia menambahkan, sejak tahun 2012 pertama kali ia mengenalnya, ketika mantan Pangdam XVIII/Kasuari itu mengundang hamba Tuhan untuk beribadah di rumah dinasnya.
“Dalam ibadah itu, beliau menyampaikan sejumlah kesaksian pribadi yang membuat saya menarik kesimpulan bahwasanya Pak Yoppye dan keluarga sungguh-sungguh mengenal Tuhannya secara pribadi,” kenangnya lagi saat itu.
Oleh karenanya, dengan sikap pribadi yang baik seperti itu maka berakhirnya tugas memimpin TNI AD Papua Barat begitu terasa kehilangan.
“Sekali lagi saya dengan tulus sampaikan rasa terima kasih atas nama gereja. Doa dan harapan kami kiranya Tuhan memberikan tanggung jawab yang lebih besar kepada Pak Joppye untuk berkarya bagi bangsa dan negara pada umumnya, masyarakat Papua pada khususnya bagi kemuliaan Tuhan,” ujarnya.
“Barang siapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barang siapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar,” sebut Pdt Daniel Sukan mengutip Firman Tuhan dalam Alkitab.
Sekadar Informasi, Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau setelah menjabat sebagai Pangdam XVIII/Kasuari periode 2017-2020, saat ini beliau dipercayakan dalam tugas yang baru sebagai Komandan Pusat Teritorial TNI AD.(yud)