Pdt. Daniel Sukan: Bukankah Kita Semua Setuju dan Sepakat untuk Menolak Semua Ujaran Rasisme dalam Bentuk Apapun
JAYAPURA-Postingan rasisme yang dapat menyebabkan gejolak SARA (suku, agama dan ras) yang ditulis di halaman Facebook milik Ambroncius Nababan terhadap aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai beberapa waktu lalu mendapat kecaman dari berbagai pihak di Tanah Papua, salah satunya dari Sinode Gereja Persekutuan Kristen Alkitab Indonesia (GPKAI) se-Indonesia.
Menurut Sinode GPKAI bahwa apa yang dilakukan oleh Ambroncius Nababan merupakan tindakan tercela dan dapat menimbulkan konflik sosial di Papua dan Papua Barat.
“Kami mendesak aparat penegak hukum untuk segera bertindak. Jangan dianggap sepele karena menyangkut harkat dan martabat kelompok etnis tertentu,” desak Ketua Majelis Umum/Sinode Gereja Persekutuan Kristen Alkitab Indonesia (GPKAI) se-Indonesia, Pdt. Daniel Sukan,M.Th dalam press release yang diterima Bintang Papua, Selasa (26/1).
Dikatakan, semua bangsa di dunia saat ini menolak tindakan-tindakan rasisme karena akan berdampak pada hilangnya nilai-nilai kemanusiaan.
“Bukankah kita semua setuju dan sepakat untuk menolak semua ujaran rasisme dalam bentuk apapun,” kata Pdt. Daniel Sukan seraya bertanya adakah kelompok tertentu yang bermain di belakang layar untuk mencitakan situasi yang tidak aman.
“Kami sangat menolak tindakan seperti itu, apalagi sebagai sesama anak bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,” sambungnya.
Ia berharap ke depan tindakan seperti ini jangan terulang lagi. “Kita harus saling menghargai sebagai sesama ciptaan Tuhan, sebagaimana dikatakan dalam kitab suci Alkitab, “Siapa menghina sesamanya, tidak berakal budi, tetapi orang pandai berdiam diri,” sebut Pdt. Daniel Sukan mengutip Firman Tuhan dalam Alkitab (Amsal 11:12).
Lebih lanjut ia menyesalkan tindakan penyebaran postingan berbau rasis yang sedang beredar di masyarakat.
“Kami juga mengimbau agar masyarakat umumnya dan warga gereja pada khususnya menahan diri. Kita tidak mau peristiwa Agustus 2019 terulang di Papua, yang telah mengakitbatkan banyak kerugian yang disesali, tapi terlambat,” tuturnya.
Pdt. Daniel Sukan mengajak seluruh masyarakat di Papua dan warga GPKAI untuk bersama-sama mampu menciptakan kondisi yang aman dan tenteram sebagaimana yang diharapkan semua pihak.
“Mari kita jaga kota kita sebagai rumah bersama. Jangan bikin gerakan tambahan yang akan dimanfatkan kelompok tertentu yang pada akhirnya membuat kita rugi bersama. Kita percaya aparat keamanan sanggup menyelesaikan persoalan ini. Tuhan meberkati,” tutupnya.(yud)