JAYAPURA-Otoritas Bandar Udara Theis H Eluay di Kabupaten Jayapura mulai melakukan pengecekan GeNose C-19 atau alat deteksi Covid-19, Jumat (26/3). Ini setelah pihak PT Angkasa Pura I (Persero) menyatakan akan menerapkan penggunaan GeNose C-19 di 15 bandar udara di wilayah jajarannya.
Pengecekan fasilitas ini sebagai tahap persiapan yang dilakukan operator bandara sebelum memutuskan kelayakan penggunaan GeNose C-19, sebagai alat pendeteksi virus Corona yang paling efektif.
“PT Angkasa Pura I (Persero) sangat mendukung rencana penerapan GeNose C19 sebagai salah satu alat tes Covid-19 di bandara, bersama swab antigen dan PCR , yang diinisiasi oleh Pemerintah.” ujar Agus Budiharto selaku General Manager Bandara Theis H Eluay kepada sejumlah wartawan.
Agus memastikan jika Bandara Theis Eluay sudah siap untuk menyelenggarakan layanan pemeriksaan GeNose C19 dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah menghadirkan layanan transportasi pesawat udara yang bebas Covid-19.
Penerapan GeNose di bandara diharapkan memberikan sentimen positif bagi sektor transportasi udara. Sebab, layanan tes Covid-19 dengan harga terjangkau akan mengurangi beban masyarakat dalam melakukan perjalanan sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan trafik penumpang.
“Dengan adanya layanan pemeriksaan GeNose C19 akan semakin memperkuat deteksi dini penularan Covid-19 sehingga lebih mempercepat pencegahan penularan Covid-19 dan menjadikan moda transportasi pesawat udara yang makin nyaman, aman dan sehat,” katanya.
Layanan GeNose C-19 di bandara Angkasa Pura I dikhususkan bagi masyarakat yang sudah memiliki tiket penerbangan. Untuk harga layanan GeNose C19 di bandara Angkasa Pura I akan diinformasikan kemudian menjelang penerapan GeNose C19 secara resmi di bandara pada April 2021 mendatang.
Pemeriksaan GeNose C19 akan menambah opsi bagi masyarakat untuk melakukan pengecekan kesehatan selain tes rapid antigen dan PCR, yang menjadi syarat perjalanan transportasi Pesawat Udara.
Kepala Otoritas Wilayah X, Sigit mengatakan penggunaan GeNose C-19 khusus untuk transportasi udara direncanakan mulai 1 April 2021 mendatang.
“Untuk sektor transportasi udara itu akan dimulai bertahap dimulai dari empat bandara di antaranya Bandara Kualanamu Medan, Bandara Husein Sastranegara Bandung, Bandara Internasional Yogyakarta, dan Bandara Internasional Juanda Surabaya,” jelasnya.
Sigit berharap dengan pengecekan fasilitas ini maka pihak bandara dapat mempersiapkan sesuai regulasi dari Pemerintah Pusat. “Kami harapkan Bandara Sentani sudah siap terkait fasilitas GeNose C19 jika sudah ditetapkan oleh pemerintah,” ujarnya.(tmb)