BerandaRagamEcoNusa Gelar Creative Workshop selama Dua Hari

EcoNusa Gelar Creative Workshop selama Dua Hari

Untuk Meningkatkan Kemampuan Infografis dan Video

JAYAPURA-Guna meningkatkan kemampuan junalis, komunitas dan Non-Governmental Organization (NGO) di Jayapura, Papua di bidang media khususnya desain grafis atau infografis dan video maka EcoNusa menggelar Creative Workshop yang berlangsung di Grend Abe Hotel selama dua hari (18-19/3).

Manager Communication Yayasan EcoNusa, Nina Nuraisyah mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kapasitas di bidang media khususnya mengenai infografis dan produksi video.

“Hari ini (Kamis,red) ada dua materi yaitu infografis dan produksi video. Termasuk video editingnya besok (Jumat,red),” jelas Nina saat ditemui Bintang Papua di sela-sela kegiatan, Kamis (18/3).

Dikatakan, peserta kegiatan yang mengikuti kegiatan ini adalah jurnalis, komunitas dan NGO di Jayapura. Mengatakan diadakan kegiatan ini dua hari ini (18-19/3) kata Nina, tujuannya untuk meningkatkan kemampuan jurnalis, komunitas dan NGO di sini.

“Karena saat ini trend-nya untuk meningkatkan komunikasi eksternal kita dituntut untuk tidak ketinggalan dari trend-nya,” jelas Nina.

Menurutnya, saat ini untuk melakukan kegiatan harus memiliki visual yang menarik. “Media sudah jelas, kalau mau sajikan berita itu tidak hanya foto dan teks tetapi harus ada datanya juga dalam bentuk infografis,” tegasnya.

Dia menuturkan perkembangan zaman saat ini orang lebih melihat videonya dulu baru teks. “Yang saat ini lebih di share-kan detik (media detik.com,red) 20 detik dan Antara dan Kompas yang 1 menit,” ujarnya.

Karena katanya, saat ini orang lebih suka melihat video daripada teks yang panjang. “Orang kan sekarang sibuk, malas baca teks hanya mau melihat video. Kalau isinya bagus baru lihat teksnya,” jelasnya lagi.

Pertanyaannya sekarang ujar Nina, bagaimana tulisan jurnalis mendapat atensi dari pembaca atau warga. “Kalau ada berita yang menarik disajikan lewat data, infografis dan video paling cepat mendapat atensi,” akunya.

“Kita sangat yakin teman-teman jurnalis pasti punya kemampuan dan skill. Untuk itu saya mengajak teman-teman mengikuti pelatihan yang diberikan oleh teman-teman kita yang punya kemampuan di infografis (sehingga) tulisan teman-teman (jurnalis,red) lebih mendapat atensi dari pembaca,” sambungnya.

Lebih lanjut diakuinya, dalam satu tampilan infografis memerlukan kecermatan dan ketelitian yang tinggi didalam menyimpulkannya. “Satu infografis mungkin lima buku yang dibaca oleh si pembuat. Macam-macam pula datanya dari jurnal dan laporan-laporan yang lainnya (sehingga) lebih dapat diketahui oleh publik,” tuturnya.

Ia mencontohkan laporan banyak bangat, tidak mungkin pembaca membacanya dalam sekejap selesai. Memerlukan waktu yang lama untuk mencermati tulisan tersebut. “Coba kita buat dalam infografis, hanya sekejap, pembaca sudah mengetahui apa isi berita yang kita tawarkan tersebut,” katanya.

Oleh sebab itu, Yayasan EcoNusa membuat kegiatan ini untuk membuat materi dengan visual yang menarik. “Sekarang kan, harus viral dulu untuk dapat perhatian, isinya apa itu belakang. Itu yang saat ini dikembangkan creator-creator di Indonesia,” imbuhnya.

Dia mengharapkan para jurnalis di Jayapura, Papua bisa menyampaikan isi berita tidak hanya dalam bentuk tulisan tetapi infografis sehingga pembaca dapat dengan mudah mengetahui tujuan dan maksud yang ingin disampaikan.

“Sekarang trend-nya sudah main ke visual dan digital. Viral, cari perhatian dulu baru isinya dari belakang. Cari perhatian pun tidak sembarang tetapi dengan skill yang baik dibantu dengan data yang baik pula,” tukasnya.

Untuk komunitas dan NGO di Jayapura, Papua lanjut Nina, berbagai penyampaikan ingin disampaikan ke publik supaya mendapat dukungan. “Bagaimana untuk mendapat dukungan, harus pesannya menarik dulu. Makanya mereka (komunitas dan NGO,red) kita libatkan dalam kegiatan ini,” terang Nina.

Nina menjelaskan bahwa Yayasan EcoNusa adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang didirikan pada tahun 2017 dan kantor pusatnya di Jakarta.

Tetapi, ia menambahkan kantor EcoNusa juga ada di Jayapura (Papua), Sorong, Manokwari, Kaimana (Papua Barat), Ternate (Maluku Utara) dan Banda (Maluku).

“Yayasan EcoNusa adalah lembaga yang fokus melakukan kegiatan mempertahankan kawasan hutan di Indonesua Timur khususnya di Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara.(yud)

1 KOMENTAR

  1. Membuat taman bunga ialah impian setiap pecinta alam dan keanggunan. Taman bunga adalah wahana di mana keindahan alam berkumpul dalam harmoni yang mempesona. Dengan aneka macam jenis bunga yang mekar dalam beragam warna dan aroma, taman bunga menjadi surga kecil yang mengundang mata dan hati untuk mengatakan wow. Dalam taman bunga, kita dapat melihat paduan sempurna antara warna-warni bunga, hijaunya daun, dan kesegaran alam yang membawa kedamaian dan kegembiraan. Taman bunga adalah tempat di mana kita bisa melepaskan diri dari hiruk-pikuk dunia dan membiarkan diri kita tenggelam dalam keindahan yang tak tergantikan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer

Komentar Terbaru

error: Content is protected !!