DEKAI-–Longsor yang menerjang delapan kampung di Distrik Walma Kabupaten Yahukimo menyebabkan masyarakat setempat mengalami krisis makanan.
” Tanggal 16 sampai dengan hari ini masyarakat saya belum makan. Disini masyarakat sangat membutuhkan makanan,” Kata Kepala Distrik Walma Yeseki Iksomon kepada media ini di Walma Kamis,(28/07).
Yeseki Iksomon menjelaskan, pukul 18.00 WIT terjadi curah hujan yang tinggi dan longsor, yang menyebabkan sejumlah perkebunan warga tertimbun material longsor. Dampaknya masyarakat setempat mengalami krisis makanan.
” Mau cari makan susah, kebun semua sudah tutup dengan tanah,” ungkapnya.
Iksomon juga mengatakan, sampai saat ini masyarakat masih di tempat lantaran akses jalan yang menghubungkan antara kampung satu dengan kampung lainnya terputus total.
Ia meminta kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana agar memberikan bantuan helikopter guna mengevakuasi masyarakatnya.
Sementara itu Marthen Pahabol, salah satu masyarakat asal kampung Walma menyebutkan, akibat longsor selain perkebunan, sejumlah rumah dan ternak juga tertimbun longsor.
” Rumah ada 8, babi 6 ekor, dan kebun semua tutup jadi kita mau cari makan tidak bisa. Jadi tolong bapak bupati bantu kami makanan,” kata Pahabol menggunakan bahasa daerah sambil mengusap air matanya.
Sekretaris Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Martinus Silak mengatakan, pihaknya telah melakukan kunjungan ke Distrik Walma bersama Kepala Distrik Walma dan Kepala Dinas Sosial.
” Kami sudah lihat langsung dan keadaan masyarakat sangat memprihatikan. Jadi kita dari sini ke Dekai lalu akan sampaikan kepada pimpinan daerah,” kata Silak.
Silak menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya juga akan melakukan evakuasi terhadap masyarakat yang masih berada di perkampungan rawan longsor.
Silak memastikan, dalam musibah tersebut tidak ada korban jiwa. (land).
