JAYAPURA-Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Papua, Petrus Pigai menyarankan Dinas Peternakan Provinsi Papua belajar dari Dinas Peternakan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pasalnya lanjut Petrus Pigai, dengan kondisi alam yang kering, para peternak di NTT dapat menyuplai daging ke luar daerahnya.
“Mereka di sana sangat hebat. Saya pikir Dinas Peternakan Papua harus belajar dari mereka. Agar ekonomi kerakyatan itu betul-betul ada,” kata Petrus Pigai saat ditemui awak media di ruang Fraksi PAN DPR Papua, Senin (13/9).
Dikatakannya, dari hasil kunjungan kerja Komisi II DPR Papua ke NTT, dirinya melihat bahwa Dinas Peternakan NTT dalam menangani bidang peternakan sangat terarah.
“Dalam arti mereka punya rumah sakit hewan. (Sehingga) semua ditangani baik, bahkan mereka rawat hewan yang sakit. Jadi ada tempat nginap,” ujarnya.
Menurutnya, jika hal yang sama dilakukan di Papua, sangatlah bagus. Mengingat, Papua memiliki anggaran yang besar.
“Di sana daerah kering tapi mereka punya kemampuan. Di Papua saya rasa rumput banyak bahkan melimpah. Anggaran juga melimpah,” ucapnya.
Ditambahkannya, faktor lain juga yang harus dicontohi Pemprov Papua adalah penempatan pimpinan dan staf di Dinas Peternakan yang sesuai dengan keahliannya.
“Jadi mereka punya kepala dinas itu dari dokter hewan dan dibawahnya juga dokter hewan. Dan memiliki tenaga lapangan 400 orang yang selalu awasi hewan ternak milik peternak,” bebernya.
Ditambahkannya, ke depan Papua harus seperti itu. Kalau memang pemerintah mau memberdayakan dan meningkatkan perekonomian rakyat.
“Saya rasa tidak ada salahnya Dinas Peternakan Papua harus mencontohi Dinas Peternakan NTT. Kita harus menimbah ilmu di tempat lain,” tandasnya.(nik)
