BerandaKilas PapuaDianggap Kontraproduktif, Pemprov Minta Penerbangan Timika Ditutup Kembali

Dianggap Kontraproduktif, Pemprov Minta Penerbangan Timika Ditutup Kembali

JAYAPURA-Dibukanya penerbangan Timika oleh Bupati Mimika, Eltimus Omaleng dianggap kontraproduktif dengan kebijakan yang telah diambil Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua bersama 29 kabupaten/kota  dalam upaya penanganan dan pengendalian Covid-19 di Provinsi Papua.

Hal ini membuat Wakil Gubernur (Wagub) Papua Klemen Tinal,SE,MM merasa kesal terhadap Bupati Mimika yang telah menyetujui dibukanya akses penerbangan Timika. Sebelumnya, Eltimus Omaleng menandatangani keputusan tertanggal 9 April 2020. Dua minggu setelahnya, maskapai Garuda Air Line terbang dari Jakarta dan tiba di Bandara Mozes Kilangin, Selasa (21/4) pukul 06.00 WIT.

Wagub Papua, Klemen Tinal menganggap kebijakan membuka akses penerbangan udara oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika tidak sejalan dengan kebijakan yang telah disepakati bersama terkait penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19.

“Saya tegaskan bencana ini (Covid-19,red) bukan hanya terjadi di Kabupaten Mimika, tetapi di seluruh dunia. Jadi, kewenangan memberikan izin penerbangan harus lewat prosedur, lewat pemerintah provinsi (Papua,red)” kata Wagub Klemen usai rapat penanganan Covid-19 bersama Forkopimda di Kota Jayapura, Kamis (22/4) sore.

Sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat, lanjut Wagub Klemen, mestinya Pemkab Mimika harus berkoordinasi dengan Pemprov Papua. Bukan malah mengambil keputusan sepihak.

“Jelas bahwa penutupan akses transportasi udara, laut, dan darat di Papua berlaku sampai tanggal 14 April, dan hari ini (Rabu,red) kita perpanjang (hingga) 6 Mei 2020. Harusnya ini yang diikuti seluruh kabupaten dan kota,” terang Wakil Gubernur Papua yang juga Ketua Umum DPD Golkar Papua itu.

Oleh karenanya, mantan Bupati Mimika inipun meminta agar akses penerbangan kembali ditutup demi memutus rantai penyebaran Covid-19 yang dimungkinkan terbawa oleh penumpang pesawat dari luar Papua.

“Penerbangan tersebut adalah yang terakhir dan saya minta Pemda Mimika patuhi aturan yang sudah ditetapkan Pemerintah Provinsi Papua,” tegasnya.

Sebelumnya, Pelaksana Harian General Manager Garuda Indonesia Timika, Radithya Prastanika mengatakan Maskapai Garuda yang membawa 104 penumpang tiba di Timika pada pukul 06.00 WIT, Selasa (21/4).

Ratusan penumpang ini terdiri dari 99 kursi ekonomi dan lima di kelas bisnis. Selain itu, pesawat tersebut juga mengangkut 2,2 ton barang cargo.

“Ada sebagian penumpang dari Jakarta dan Bali yang membatalkan keberangkatannya,” kata Radithya.

Radhithya menyatakan jika pihaknya hanya mengikuti instruksi dari Pemerintah Daerah Mimika. Selanjutnya, menunggu keputusan dari Pemerintah Provinsi Papua.(tambunan)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer

Komentar Terbaru

error: Content is protected !!