JAYAPURA – Pendapat agar Gubernur Papua Lukas Enembe meletakan jabatan terus mengalir. Kali ini datang dari Dewan Adat Suku Sentani (DASS) di Kabupaten Jayapura, Papua. Permintaan agar Gubernur legowo setelah publik menyaksikan menurunnya kondisi kesehatan orang nomor satu Papua itu.
“Melihat kepemimpinan beliau (Gubernur Lukas Enembe), sebenarnya ia sudah harus menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada pihak lain, atau wakilnya, atau yang mewakili beliau,” kata Jakob Fiobetawu, Wakil Ketua I DASS, Kamis (2/12/2021).
Menurut Jakob, pengelolaan pemerintahan kini, juga tak berpihak pada masyarakat. “Kita lihat banyak hak-hak yang belum terakomodir dengan baik, (itu) karena beliau sebenarnya tidak bisa melaksanakan seluruh aktivitas, pembangunan di Tanah Papua,” ujarnya.
Ia menduga, akibat melemahnya kondisi kesehatan Gubernur Lukas, sejumlah pihak telah mencoba memanfaatkan situasi tersebut untuk kepentingan mereka. “Beliau harusnya sadari ini,” tegasnya. Jacob menegaskan, begitu banyak persoalan saat ini yang mesti dituntaskan Gubernur Lukas.
Salah satunya berkaitan dengan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) waktu lalu. “Kami tuan rumah penyelenggara, tapi kami dibatasi. Sistem persiapan PON dari awal juga, sudah salah.
Dari adat, kami lihat ada pihak-pihak lain yang mengatasnamakan Gubernur, untuk kepentingan mereka,” ulasnya. Untuk itu, ia melanjutkan, Gubernur Lukas mesti mempertimbangkan kembali posisinya.
“Kami berharap supaya beliau melepas jabatan, urus diri dulu untuk kesembuhan. Karena persoalan terlalu banyak yang harus diselesaikan,” tukasnya. Sebelumnya, Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, Yan Christian Warinussy menyarankan pergantian tampuk pemerintahan di Papua mengingat menurunnya kondisi kesehatan Gubernur Papua Lukas Enembe.
“Orang sudah lihat dengan mata telanjang ketika Gubernur Papua Lukas Enembe memberi sambutan di depan Presiden Joko Widodo saat pembukaan Pekan Olahraga Nasional, ini diikuti dengan baik di siaran TV, Gubernur itu sedang sakit,” ujar Yan Christian Warinussy. Menurutnya, berdasarkan hasil medical record dokter, tentu Gubernur Papua dapat memilih mengundurkan diri dari jabatan.
“Karena itu akan menjadi halangan bagi Gubernur dalam menjalankan pekerjaannya, menurut saya ya legowo, baik juga Gubernur mempertimbangkan mengundurkan diri,” katanya. Meski begitu, Warinussy menimpali, jikalau Gubernur Lukas Enembe tetap berposisi sebagai Gubernur Papua, maka perlu seorang wakil mendampingi.
“(Pusat) menunjuk seseorang yang dianggap mampu menjadi wakil gubernur. Misalnya, orang Papua di pusat yang punya kapasitas, yang jelas Gubernur dalam kondisi tidak efektif menjalankan pemerintahan,” ucapnya. (*)