JAYAPURA – Tokoh muslim Papua, Thaha Al Hamid meminta masyarakat khususnya umat muslim untuk tidak mudik. Hal ini dimaksud untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di tanah Papua yang saat ini berstatus tanggap darurat corona.
Thaha mengimbau masyarakat agar tetap mematuhi protokoler pemerintah, tentunya dengan berdiam diri dan bekerka dari rumah, mencuci tangan serta menggunakan masker apabila keluar rumah untuk kepentingan mendesak.
Selain itu, masyarakat juga diajak untuk tidak keluyuran di malam hari demi membantu pemerintah dalam penanggulangan Covid-19.
“Sesuai anjuran pemerintah, sangat masuk akal sekali bahwa (mudik) itu berbahaya bagi penyebaran virus corona. Jadi, mari kita pahami itu dengan baik dan taati, tidak usah mudik, Insya Allah kalau situasi sudah clear barulah kita bisa mudik,” ujarnya, Jumat (1/5).
Menurut Bung Thaha, langkah Pemerintah Provinsi Papua menutup penerbangan penumpang di wilayahnya beberapa pekan terakhir ini, sangatlah tepat.
Namun, Ia juga mendorong pemerintah agar menghindari transmisi lokal, yakni menekan arus pergerakan warga di wilayah kabupaten dan kota masing-masing.
“Transmisi lokal yaitu tidak boleh keluar dengan alasan olarhaga, semua harus berhenti dan tetap di rumah. Saya sependapat, tak salah jika polisi itu melarang masyarakat karena mereka punya kewenangan dan tanggung jawab. Negara ini sudah terlalu payah, apalagi dengan adanya virus ini,” kata Thaha.
Dirinya pun mengajak seluruh umat beragama yang berada di Papua agar bersama melawan Covid-19 dengan mematuhi protokoler pemerintah soal pencegahan virus corona.
“Mari kita sama-sama memutus rantai Covid-19. Jangan kita justru menyebarnya, itu namanya menyebarkan bencana dan kekacauan. Jadi tahan diri di rumah, jangan mudik itu penting,” pintanya. (tambunan)
