BerandaKilas PapuaBEM USTJ : Otsus Harus Dievaluasi Secara Detail dari Berbagai Aspek

BEM USTJ : Otsus Harus Dievaluasi Secara Detail dari Berbagai Aspek

JAYAPURA– Melihat dinamika  tentang Otonomi Khusus Jilid II yang diperdebatkan antara Jakarta dan Papua (Pro dan Kontra), apakah Otsus Jilid II lanjut atau tidak lanjut.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)  Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) meminta agar Otsus dievaluasi secara detail dari berbagai Aspek

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) USTJ Alexander Gobai mengatakan, dinamika ini membuat semua pihak bersuara, baik lembaga pemerintahan, tokoh-tokoh Papua, agama, masyarakat, perempuan, adat, aktivis mahasiswa, pemuda, aktivis Papua merdeka dan semua pihak yang telah mengalami dan merasakan kehadiran Otsus selama 20 tahun di Tanah Papua.

“20 Tahun Otsus diberlakukan di tanah Papua membuat nuansa terhadap tatanan kehidupan orang Papua semakin berubah. Peningkatkan infrasruktur, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lainnya sesuai dengan amanah Otsus bahwa orang Papua menjadi tuan diatas negerinya,” katanya dalam rilis yang diterima bintangpapua.online, Selasa (28/07).

MRP, lanjutnya, salah satu contoh yang menjadi salah satu lembaga yang dijawab Otsus yang bertujuan mengangkat jati diri orang Papua sesuai dengan petunjuk keberpihakan, pemberdayaan hak-hak orang asli Papua di atas tanah Papua.

“Dibentuk MRP agar orang asli Papua dilindungi dan disuarakan berdasarkan aspirasi rakyat Papua dari semua aspek, termasuk aspek Politik,” jelasnya.

Upaya keberpihakan sudah dijalankan meski tidak maksimal. Pada saat ini, MRP sedang berupaya melakukan berbagai kegiatan yang nuansanya mendengar pendapat dari berbagai pihak tentang keberhasilan dan kegagalan Otonomi Khusus selama 20 tahun diatas tanah Papua.

“Kecenderungan digelarnya berbagai kegiatan  mendorong Evaluasi Otsus dari MRP itu, justru disoroti dari berbagai pihak, dimana rakyat Papua bersuara agar MRP tidak boleh melakukan kegiatan yang menghadirkan berbagai pihak yang cenderung  agar Otsus  jilid II dilanjutkan,” katanya.

Sementara, dinamika rakyat Papua  yang tergabung 31 Organisasi Mahasiswa, Pemuda dan Rakyat Papua telah menandatangi Petisi Penolakan Otsus Jilid II. Upaya penandangan itu sudah dilakukan dan akan terus dilakukan agar Otsus tidak boleh lanjut.

“Berdasarkan Dinamika diatas, Kami Mahasiswa dari BEM PT USTJ sebagai Agen Of Change  yang adalah independen tidak berpihak kepada siapa-siapa, maka mahasiswa memberikan solusi sebagai wujud agar berbagai pihak sebagai pengambilan kebijakan bisa dilanjutkan,” terangnya.

Atas dasar itu, lanjutnya, BEM USTJ meminta agar Otsus dievaluasi secara detail dari berbagai Aspek. Aspek Ekonomi, Kesehatan, Infrastruktu, Pendidikan, Hukum dan HAM, dan Politik.

“Meminta MRP harus membuka diri dan mengundang semua pihak, Tokoh-Tokoh Papua, Pemerintahan, Adat, Masyarakat, Agama, Perempuan, Akademisi, Mahasiswa, Aktivis untuk duduk berbicara keberhasilan dan kegagalan Otsus selama 20 tahun di tanah Papua,” ungkapnya.

Ia juga  meminta dalam Evaluasi Otsus, pentingnya mengundang organisasi kiri dan lembaga pemerintahan untuk duduk bersama membicarakan tentang Otsus.

“Kami sarankan agar BEM se Papua duduk bersama untuk membicarakan tentang Otsus dan melakukan kajian ilmiah berdasarakan rill hadirnya Otsus di Papua selama 20 tahun ini,” pungkasnya. (nk)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer

Komentar Terbaru

error: Content is protected !!