JAYAPURA-Manajemen PT Bank Papua akhirnya menjelaskan alasannya tak mengucurkan dana sponsorship Persipura Jayapura yang tersisa senilai Rp 5 miliar, sebagaiamana dalam perjanjian kerja sama.
Pemimpin Divisi Sekretaris PT Bank Papua, Erna M Kapisa menegaskan Bank Papua tetap berkomitmen mendukung dan menjadi sponsor utama dalam kompetisi Liga 1 Shopee tahun 2020 yang diikuti oleh Persipura.
Hanya saja, masuknya pandemi Covid-19 pada awal 2020 lalu, berakibat pemberhentian sejumlah kegiatan olahraga nasional. Demikian juga kompetisi Liga 1 Shopee tahun 2020 dihentikan sementara oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku penyelenggara. Hal itu berdampak pada Persipura dan Bank Papua yang bekerjasama.
“Sampai saat ini pihak PSSI dan PT. LIB belum memberikan kejelasan terkait kelanjutan Kompetisi Liga 1 Shopee tahun 2020,” ujar Erna dalam keterangan tertulisnya kepada Bintang Papua, Kamis (7/1) sore.
Dengan diberhentikannya sementara Kompetisi Liga 1, lanjut Erna, maka Bank Papua belum dapat mencairkan dana sponsorship tahap ke II dan III. Hal ini sesuai dengan persyaratan pencairan dana sponsorship yang telah disepakati dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Bank Papua dan Persipura.
“Sebaliknya, apabila kompetisi Liga 1 dilanjutkan, maka Bank Papua akan segera memenuhi kewajiban sesuai isi PKS untuk pencairan dana sponsorship tahap II dan III,” jelasnya.
Erna memaparkan isi pokok kerja sama antara pihaknya dengan Persipura Jayapura, yang disepakati bersama pada 28 Februari 2020 lalu.
Antara lain, Bank Papua menyetujui menjadi sponsor utama Persipura dalam mengikuti Kompetisi Liga 1 Shopee tahun 2020 dengan menyediakan dana sebesar Rp 10 miliar, selama masa kompetisi tahun 2020.
Adapun pencairan dana sponsorship akan dilakukan secara bertahap. Tahap I sebesar Rp 5 miliar dilakukan pada saat kompetisi Liga 1 dimulai. Dana ini telah dikucurkan pada 5 Maret 2020 lalu.
“Pencairan tahap II sebesar Rp 3,5 miliar akan dilakukan setelah kompetisi Liga 1 memasuki putaran kedua,” kata Erna.
Sementara, kucuran dana tahap III sebesar Rp 1,5 akan dilakukan apabila kompetisi Liga 1 Shopee tahun 2020 memasuki tiga pertandingan terakhir.
Sebelumnya, Manajemen Persipura Jayapura menyatakan menghentikan seluruh aktivitasnya dari dunia sepak bola, terhitung sejak Rabu (6/1). Ini lantaran Bank Papua tak dapat membayarkan sisa kontrak sponsorship senilai Rp 5 miliar.
“Kami putuskan Persipura Jayapura hentikan seluruh aktivitas. Sulit bagi kami untuk terus membayar gaji pemain, pelatih dan seluruh official. Hal ini karena Bank Papua sudah memastikan bahwa mereka tidak dapat membayarkan sisa kontrak yaitu 5 miliar, terhitung sejak kompetisi terhenti bulan Maret 2020 lalu,” ujar Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tommi Mano dalam siaran persnya yang diterima Bintang Papua, Rabu (6/1) malam.
Kata dia, Manajemen Persipura sangat kaget dengan kepastian Bank Papua yang tak bersedia membayar sisa kontrak sponsorship. Padahal, Komisaris Utama Bank Papua kepada media sebelumnya menyatakan akan membayarkan kewajibannya, termasuk dana untuk pembinaan pemain Persipura selama kompetisi belum bergulir.
“Kami sudah beberapa kali meminta kejelasan dan kepastian dari Bank Papua, tetapi baru hari ini mereka nyatakan tidak membayar. Seandainya sejak awal disampaikan mungkin kita akan mencari jalan lain sebagai solusi, jadi selama beberapa bulan ini kami digantung-gantung terus untuk sesuatu yang ternyata tidak jelas,” tukasnya.
BTM sapaan akrab Benhur Tommi Mano sangat menyayangkan situasi tersebut. Pasalnya, Persipura punya kesempatan untuk berlaga di AFC CUP 2021.(tmb)