JAYAPURA-Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Papua Timiles Yikwa,SE meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua maupun kabupaten/kota membantu anak-anak asli Papua yang ingin melanjutkan pendidikan di jenjang lebih tinggi (Perguruan Tinggi).
Bantuan yang dimaksud oleh Timiles Yikwa yakni uang mendaftar dan masuk kuliah. Sebab, orang tua calon mahasiswa ini tidak bisa bekerja maksimal selama tiga bulan karena pandemi Covid-19.
“Untuk masalah biaya masuk kuliah ini juga Pemprov dan Pemkab/Pemkot harus ada perhatian pemerintah. Karena selama ini kan orang tua tidak bisa bekerja maksimal lantaran mewabahnya virus Corona di Papua,” kata Timiles Yikwa saat ditemui awak media di ruang Badan Anggaran (Banggar) DPR Papua, Senin (15/6).
Oleh sebab itu lanjut Timiles Yikwa, setiap pemerintah daerah harus memiliki data jumlah anak-anak yang baru lulus SMA/SMK. Yang ingin melanjutkan pendidikannya di jenjang lebih tinggi.
“Sebagai contoh Kabupaten Tolikara, berapa jumlah anak-anak yang baru lulus dan ingin lanjut kuliah. Mereka mau kuliah di kampus mana. Data seperti ini yang harus ada (sehingga) dapat memberikan solusi bagi anak-anak yang ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi,” ujarnya.
Menurutnya, apapun kondisi yang terjadi saat ini, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) khusus orang asli Papua tidak boleh putus.
“Pemkab harus berkoordinasi dengan Pemprov. Pengembangan SDM Papua jangan sampai putus,” tuturnya.
Ditambahkannya, kebijakan ini juga bisa diberlakukan bagi siswa SD, SMP dan SMA. “Dan juga sekolah jangan ada Pungutan Liar (Pungli,red),” tegasnya.(nik)
Harus Ada Bantuan Pemerintah untuk Biaya Masuk Kuliah
