JAYAPURA – Satuan Profesi dan Pengamanan (Propam) Polresta Jayapura Kota memeriksa sejumlah anggotanya, pasca kaburnya enam tahanan dari Rumah Tahanan Polsek Abepura pada Minggu (5/7) dini hari. Tiga di antara enam tahanan itu positif Covid-19.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Propam Polda Papua, Kombes Pol Fernando Sanches Napitupulu saat ditemui di Mapolda Papua.
Fernando menyebut, total sebanyak enam anggota polisi yang berjaga saat kaburnya enam tahanan dari Rutan Mapolsek Abepura pada Minggu pagi.
“Enam anggota ini sementara diperiksa di jajaran Satuan Propam Polresta Jayapura. Ada kemungkinan mereka tidak mengetahui tahanan kabur karena terjadi hujan deras saat itu, ” kata Fernando.
Menurutnya, kelalaian enam anggota polisi dalam tugas pengamanan tahanan di Rutan Polsek Abepura dapat dikategorikan merupakan pelanggaran disiplin.
Bahkan, anggota polisi juga belum maksimal untuk pengamanan karena para tahanan yang positif Covid-19 tidak diborgol. Selain itu, anggota juga tidak bisa mengawasi secara dekat untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut.
“Sanksi dalam kategori pelanggaran disiplin meliputi teguran dan penundaan pangkat. Namun, hal ini tergantung beratnya pelanggaran disiplin yang dilakukan anggota tersebut,” ujar Fernando.
Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menegaskan, dirinya telah menginstruksikan kepada jajaran Polresta Jayapura untuk menemukan kembali enam tahanan tersebut.
Waterpauw mengaku prihatin dengan upaya anggota polisi di tingkat Polres maupun Polsek yang kurang disiplin dalam rangka menjaga para tahanan.
“Kita akan melaksanakan evaluasi penyebab tahanan bisa kabur dari Polsek Abepura. Apakah pengamanan tahanan tidak sesuai dengan standar operasional yang seharusnya, ” tegasnya.
Waterpauw menambahkan, tahanan Covid-19 di Polsek Abepura tidak diborgol sebab masuk dalam kategori isolasi untuk perawatan. Akan tetapi, hal itu dimanfaatkan tahanan sebagai kesempatan untuk melarikan diri. (tambunan)
