JAYAPURA-Rentannya terpapar virus Corona atau Covid-19 saat tugas peliputan, menjadi alasan Dhias Suwandi ikut sebagai relawan dalam vaksinasi di RSUD Jayapura, Jumat (15/1).
Wartawan Kompas.com itu berada di urutan ke-20 penerima suntikan vaksin Sinovac tahap satu di Papua. Dhias sekaligus menjadi wartawan pertama penerima vaksin di Bumi Cenderawasih.
Lantas, apa yang menggerakkan hati Dhias hingga meminta ikut divaksin secara dadakan?
“Bukan pamer atau apa pun. Saya mengajukan diri ikut divaksin karena saya yakin ini salah satu cara memutus mata rantai Covid-19,” ujar Dhias usai disuntik dosis vaksin oleh tim dokter di Kota Jayapura.
Menurutnya, vaksin lebih penting daripada mengkonsumsi obat. Sebab, virus yang disuntikkan akan terus berada di dalam tubuh sehingga menjadi kebal apabila terpapar virus tersebut dari orang lain.
Sebelumnya, orang pertama yang divaksin terlebih dahulu adalah Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Papua, dr. Aaron Rumainum pada Rabu (13/1) lalu. Dokter ini menyuntikkan sendiri dosis vaksin Sinovac pada bagian lengan tangannya.
“Kira-kira 1,5 jam kemudian, saya merasa ngantuk yang luar biasa. Saya izin dari kantor untuk pulang istirahat. Saya mulai dapat tidur itu sekitar pukul 13.30 WIT dan ketika bangun pada pukul 17.15 WIT, badan saya terasa bugar,” ujar Aaron.
Pengalaman dr.Aaron ini memperkuat keyakinan Dhias ikut seketika menjadi relawan yang siap disuntik vaksin, meski sebelumnya ia mempunyai keinginan besar untuk divaksinasi sejak pemberitaan program vaksinasi Covid-19 oleh pemerintah pusat.
“Selepas vaksinasi terhadap 18 relawan tadi, saya hanya iseng saja ngomong ke dr. Aaron Rumainum. Apakah saya bisa masuk jadi relawan?. Dokter bilang bisa, yang penting ketika di-screening saya dinyatakan bisa divaksin. Ternyata hasil screeningnya, saya diizinkan untuk divaksin,” katanya seraya menyadari jika vaksinasi tahap pertama diprioritaskan bagi para tenaga kesehatan dan pejabat publik.
Seusai divaksin, Dhias mengaku masih bisa beraktivitas seperti biasanya. “Masih bisa lakukan tugas saya sebagai jurnalis, walau ngantuk tapi saya masih bisa tahan,” akunya.
Dhias serta 18 relawan lainnya dijadwalkan akan divaksinasi ulang di tempat yang sama pada 28 Januari 2021 mendatang.
Setidaknya lewat pengalamannya ini, Dhias telah mematahkan rumor negatif oleh berbagai pihak di media sosial terkait vaksin Covid-19.
“Ada yang nggak percaya, ya itu nggak bisa dipaksakan. Tapi jangan juga sebar hoax tentang kekurangan vaksin Sinovac. Buat yang sudah divaksin tetap jaga 3M,” sarannya.(tmb)