JAYAPURA-Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Papua Timiles Yikwa,SE mengatakan warga Kota Jayapura terlebih khususnya yang berada di perbatasan antara Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom mengeluhkan ketersedian air bersih. Sebab, selama ini untuk memenuhi kehidupan sehari-hari mereka mengandalkan air hujan dan sumur yang digali seadanya.
“Saya beberapa waktu lalu reses di wilayah perbatasan Distrik Muara Tami Kota Jayapura dan Distrik Skanto Kabupaten Keerom yakni di Koya Kebun Pisang Distrik Muara Tami. Ada beberapa kendala yang mereka sampaikan yang utama itu yakni air bersih,” kata Timiles Yikwa saat ditemui Bintang Papua Online di ruang kerjanya, Selasa (11/8).
Dikatakannya, sudah sekian tahun warga mendiami daerah tersebut. Namun, minim perhatian dari pemerintah terkait. Nanti lanjut Timiles Yikwa, di 2018 baru ada perhatian dari Pemerintah Kota Jayapura. Dengan memberikan bantuan rumah layak huni dan jaringan listrik.
“(Sehingga) mereka berharap kalau boleh untuk tahun ini pemerintah bisa menyediakan air bersih, karena di sana itu bukan kampung baru,” ujarnya.
Diungkapkannya, tidak jauh dari lokasi pemukiman warga itu, terdapat mata air besar. Namun, kendala yang dialami warga adalah peralatan seperti pipa dan sebagainya.
“Jaraknya dari kampung itu 5 kilo (meter,rd). Mereka butuh pipa. Jadi harapan mereka kalau boleh harus kasih masuk air ke mereka,” ucapnya.
Ditambahkannya, aspirasi yang sama juga didengarnya ketika melakukan reses di Arso 13 Distrik Skanto.
“Di sana juga sama yakni air bersih dan listrik. Jadi mereka juga inginkan agar pemerintah setempat bisa memperhatikan ini,” pungkasnya.(nik)
Air Bersih Jadi Keluhan Warga di Perbatasan Kota Jayapura dan Keerom
