BerandaYahukimoAbock Busup Sesalkan Hasil Test Kesehatan Bocor di Medsos

Abock Busup Sesalkan Hasil Test Kesehatan Bocor di Medsos

Abock Busup: Isu Covid-19 Tujuannya Pembunuhan Karakter

JAYAPURA-Beredarnya informasi terkait hasil swab test Covid-19 dari sembilan (9) bakal calon kepala daerah (Cakada) pada Pilkada Serentak Papua 2020, membuat gaduh pengguna media sosial (Medsos).

Bupati Yahukimo, Abock Busup, MA yang ikut menjalani swab test dari sembilan Cakada di RSUD Jayapura, baru-baru ini, merasa dirugikan atas informasi tersebut.

Abock mengaku sangat menyesalkan hal itu terjadi. Dirinya dinyatakan sebagai salah satu dari sembilan bakal calon kepala daerah terpapar Covid-19. Terlebih, hal itu pun telah menuai pemberitaan miring baginya di tengah tahapan Pilkada yang tengah berjalan.

“Padahal (hingga) kini saya belum dapat hasil pemeriksaan resmi dari dokter dan pihak KPU. Tapi kok malah beredar luas di Medsos bahwa saya positif Covid-19. Kalau ada surat resmi, mana suratnya dan langkah apa yang diambil pihak Satgas Covid untuk saya dan keluarga serta seluruh anak buah saya, baik sopir, ajudan, dan lain-lain yang biasa ikut saya supaya segera ditangani,” kata Abock kepada wartawan di Jayapura, Senin (14/9).

Menurut Abock, ada pihak tertentu yang sengaja bermain dengan tujuan membunuh karakternya di Pilkada kali ini. Sebab ada kejanggalan dalam informasi yang beredar dimana tak ada surat resmi hasil pemeriksaan kesehatan. Sekalipun benar positif Covid-19 kata Abock, pasti penanganannya akan dilakukan seperti di Supiori.

“Informasi yang saya dapat, di Supiori para calon yang positif Covid langsung diberitahukan resmi, dikarantina di hotel dan semua orang yang kontak langsung diperiksa. Sementara saya sampai hari ini belum terima surat hasil pemeriksaan kesehatan secara resmi dari dokter, tapi beritanya sudah heboh di Medsos. Ada apa ini,” kata Abock menyesalkan pemberitaan sejumlah media di Jayapura.

Karenanya, Abock menegaskan akan menempuh jalur hukum atas pencemaran nama baik yang dilakukan sejumlah pihak, baik pemilik salah satu akun kanal youtube yang menyebar informasi menyudutkan dirinya, dan juga oknum anggota KPU Yahukimo yang diduga ikut bermain untuk membunuh karakter Abock dalam Pilkada 2020.

“Saya berani datang ketemu teman-teman wartawan karena sejak periksa tanggal 10 September sampai hari ini tidak terima surat hasil pemeriksaan dari pihak manapun, baik KPU maupun dokter yang memeriksa. Dan saya sehat-sehat. Saya nilai ada kelompok tertentu untuk jatuhkan saya. Saya tidak segan-segan akan laporkan ke Cyber Polda Papua,” ujarnya.

Dia juga meminta pihak KPU Provinsi Papua dan KPU Yahukimo menjaga kerahasiaan data dan bijaksana menyikapi situasi dan kondisi di Papua. Sebab hal ini bisa memicu konflik antar-pendukung di tengah masyarakat.

Secara terpisah, Juru Bicara Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule,Sp,OG (k) menegaskan jika data pasien yang menderita penyakit apapun, termasuk Covid-19 tidak boleh disampaikan ke publik. Hal itu diatur dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

“Satgas tidak mengurus (pemeriksaan para calon) itu. Ini betul-betul ranah dari teknis medis, tempat dimana dilakukan pemeriksaan. Tetapi sekali lagi, secara aturan main, ini rahasia medis yang tidak bisa dibuka ke publik. Bisa lakukan konfirmasi ke tempat pemeriksaan,” kata Silwanus lewat gawainya, Senin (14/9) malam.

Sementara itu, Direktur RSUD Jayapura drg. Aloysius Giyai mengakui pihaknya selaku fasilitas kesehatan rujukan tertinggi memang menjadi tempat pemeriksaan kesehatan bagi para bakal calon kepala daerah yang akan bertarung pada Pilkada Serentak di Papua, pada 9 Desember 2020mendatang.

“Namun kami tidak punya wewenang untuk mengumumkan hasil kesehatannya. Yang berwenang adalah KPU Papua. Kami sudah serahkan hasilnya ke KPU. Tetapi sekali lagi prinsipnya, tidak boleh diumumkan ke publik hasil itu, karena secara medis tidak boleh,” kata Aloysius menegaskan.

Untuk diketahui, dalam sepekan terakhir beredar WhatssApp berisi hasil pemeriksaan kesehatan para bakal calon kepala daerah dalam bentuk pdf. Ada sembilan nama tertera dan dinyatakan positif Covid-19. Namun, kop surat yang memuat hasil swab test sembilan orang itu tanpa disertai identitas lembaga mana pun. (tambunan)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer

Komentar Terbaru

error: Content is protected !!