JAYAPURA-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melakukan pencanangan vaksinasi Covid-19 yang melibatkan para perwakilan pejabat publik, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tenaga medis dan jurnalis (relawan) berlangsung di halaman RSUD Jayapura, Jumat (16/1) pagi.
Penyuntikan vaksin perdana dimulai oleh Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono, kemudian Kepala Dinas Pendidikan, Christian Sohilait, lalu Kasdam Cenderawasih, Brigjen TNI Bambang Trisnohadi, disusul pejabat TNI Polri dan relawan lainnya.
Penjabat Sekda Provinsi Papua, Doren Wakerkwa mengaku bersyukur bahwa Presiden Jokowi telah memulai vaksinasi Covid-19 yang diikuti oleh seluruh masyarakat Indonesia
“Kami bersyukur pada Tuhan, karena presiden sudah lakukan penyuntikan dengan demikian Pemprov Papua, TNI Polri dan jajaran pemerintah kabupaten/kota harus mengikuti untuk melakukan vaksin,” kata Doren dalam keterangan persnya.
Menurutnya, dengan melakukan vaksin maka Covid-19 tidak akan masuk ke tubuh manusia, sehingga kesehatan menjadi baik
“Jika kesehatan bagus, maka perekonomian rakyat akan bertumbuh. Seluruh kehidupan masyarakat, aspek pembangunan, peningkatan kesejahteraan masyarakat akan bertumbuh,” katanya.
“Virus ini sudah mengganggu stabilitas kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Tak hanya di Papua, di Indonesia. Makanya pemerintah berupaya segala cara dan atas doa seluruh masyarakat, seluruh tokoh agama, stakeholder yang ada (sehingga) masyarakat harus lakukan suntik ini,” sambung Doren yang juga mengaku tidak bisa di vaksin karena sebelumnya sudah pernah terpapar Covid-19.
Ia mengimbau masyarakat tidak takut untuk di vaksin. “Masyarakat jangan takut, pejabat saja di suntik, jangan percaya dengan berita hoax yang bikin kalian takut untuk vaksin,” pesannya.
Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono usai di vaksin, mengaku baik. “Setelah di vaksin biasa saja, efeknya sama saja kalau habis disuntik cacar,” aku Pangdam.
Oleh karena itu, ia kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak takut di vaksin. “Ini program pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. (Sehingga) semua masyarakat harus mendapatkan vaksin, dengan harapan jika semua terima vaksin, maka kita akan kebal dengan penularan Covid-19, kita akan bisa bekerja (sehingga) ekonomi akan berjalan,” ujarnya.
“Janga percaya hoax dengan berita yang tidak benar di medsos, percayalah pada berita resmi pemerintah bahwa vaksin ini sangat berguna untuk memutus mata rantai. Makanya masyarakat harus berbondong-bondong terima vaksin,” sambung Pangdam.
Sementara itu Diaz Suwandi, kontributor Kompas.com (jurnalis/relawan) yang juga di vaksin mengaku tidak ada niatan awal untuk ikut dalam vaksin perdana ini
“Tadi selepas 18 relawan, saya hanya iseng saja ngomong ke dokter Aaron Rumainum, dokter pun bilang bisa yang penting ketika di-screening aman. Dan hasilnya ternyata aman, (sehingga) saya pun di vaksin hari ini (Jumat,red),” aku Diaz. Bahkan usai divaksin, Diaz mengaku masih bisa melakukan aktivitas liputan.(ber)