Alberth Kaloli: Film Noken Rahim Kedua Menggambarkan Budaya Orang Baliem
JAYAPURA– Pemutaran perdana Film Dokumenter Noken Rahim Kedua di Asrama Nayak II baru-baru ini, mendapat apresiasi dari para penonton, salah satunya dari Ketua Himpunan Mahasiswa Pelajar Jayawijaya (HMPJ) Kota Study Jayapura Alberth Kaloli.
Dikatakannya, apa yang digambarkan dalam Film Noken Rahim Kedua itu memang budaya orang Baliem.
“Kami ucapkan terimakasih untuk Imaji Papua yang sudah mengangkat budaya kami menjadi sebuah film, sebagai mahasiswa perlu mengetahui latar belakang kami dari noken seperti yang digambarkan dalam film,” katanya.
Diakuinya, dari noken banyak melahirkan orang asli Papua yang berhasil, dan penggarapan film ini dilatar belakangi keingin tahuan sutradara saat melihat foto mama-mama menggendong bayi dalam noken.
“Film ini menjadi motivasi bagi kami untuk mengangkat budaya kami, oleh karena itu kami juga berharap komunitas Imaji Papua bisa bekerjasama dengan kader-kader, karena kami punya kader-kader ini banyak yang berpotensi,” katanya.
Hal serupa dikatakan Hengki Hilapok Ketua Bidang Pendididkan dan Penalaran HMPJ, yang menilai dari sisi positif dengan adanya pemuratan film Noken Rahim Kedua, generasi hari ini bisa paham budayanya sendiri.
“Sisi negativenya perlu rubah kurikulum seni budaya, kami orang Papua berikan kurikulum seni budaya kita, tidak perlu belajar budaya orang lain, kita harus belajar budaya kita supaya kita bisa melestarikan budaya, kalau sudah belajar budaya orang lain melestarikan budaya sendiri susah karena sudah melekat,” katanya.
Produser Film Dokumenter Noken Rahim Kedua Yulika Anastasya mengatakan, setelah pemutaran perdana film Noken Rahim Kedua di Asrama Nayak II agenda selanjutnya masih dalam rangka hari Noken 4 Desember dan Hari Ibu 22 Desember, Imaji Papua bekerja sama dengan East Cinema dan Perum Produksi Film Negara mengadakan Pemutaran Film dan Diskusi Film Noken Rahim Kedua secara Virtual.
“Agenda ini fokusnya pada Preview dan Diskusi. Film tidak diputar secara live di youtube karena disiapkan untuk agenda pemutaran dan diskusi berikutnya di ruang-ruang pemutaran komunitas,” katanya.(nk)