JAYAPURA – Komunitas Konten Kreator Imaji Papua akan menggelar pemutaran perdana dan diskusi film dokumenter Noken Rahim Kedua. Kegiatan ini akan dilaksanakan Minggu sore, 20 Desember 2020 di Asrama Nayak II, Jalan Raya Tanah Hitam, Abepura.
Asisten sutradara film Noken Rahim Kedua Miki Wuka mengatakan, pemutaran dan diskusi film ini Imaji Papua bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Pelajar Jayawijaya di Jayapura (HMPJ).
“Film Noken Rahim Kedua adalah film independen hasil kerja kolaborasi komunitas. Film ini mengangkat tema tentang perempuan dan noken,” katanya.
Dikatakannya, film Noken Rahim Kedua berdurasi 38 menit, produser Yulika Anastasia, sutradara Adi Sumunar, asisten sutradara Miki Wuka, director of photography Alfonso Dimara, dan music director Septina Rosalina Layan.
“Melalui film ini kami ingin mengajak penonton untuk kembali merefleksikan makna noken dalam kehidupan sehari – hari. Sejak lahir, kami dibesarkan dan bertumbuh di dalam noken Mama kami,” kata Miki Wuka.
Film Noken Rahim Kedua, diproduksi tahun 2019, syutingnya di Kampung Wukahilapok, Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
“Film ini bercerita tentang kehidupan Mama Yowan sehari – hari. Sebagai ibu rumah tangga yang baru melahirkan, ia harus membagi waktunya antara mengurus anak yang baru dilahirkan dan membantu perekonomian keluarganya dengan berkebun dan menjual hasil kebunnya dipasar,” jelasnya.
Mama Yowan, kata Miki, menjalani hari – harinya sebagai Mama Noken yang bergulat mengatasi tantangan hidup.
“Yang menarik dari film ini ialah lament (nyanyian ratapan) yang menggantikan narasi. Lament atau ratapan adalah ekspresi kesedihan yang membangkitkan harapan – harapan baru. Penggarapan lament ini bekerja sama dengan musik director Septina Rosalina Layan,” katanya.
Yulika Anastasia, Ketua Imaji Papua mengatakan, kegiatan pemutaran dan diskusi ini dalam rangka memperingati hari Noken 4 Desember sekaligus menyambut Hari Ibu 22 Desember. Menurutnya ini momentum yang baik untuk merilis film ini.
“Kami berterima-kasih kepada adik – adik Himpunan Mahasiswa Pelajar Jayawijaya (HMPJ) yang memberikan tempat, waktu dan terlibat dalam pemutaran dan diskusi. Film ini menjadi medium bagi kita untuk mengenalkan dan mempromosikan nilai – nilai kearifan lokal yang ada di Papua,” kata Yulika Anastasia, Ketua Imaji Papua.
Yulika menambahkan, terkait dengan pemutaran film akan dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokoler kesehatan mengingat kita masih dalam suasana pandemi covid-19.
“Nanti-nya kita akan melakukan beberapa kali pemutaran dan diskusi. Mohon dukungannya,” pungkasnya. (nk)