JAYAPURA-Kepergian Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen Herman Asaribab Senin (14/12) siang meninggalkan banyak kenangan bagi keluarga dan prajurit TNI serta banyak pihak di Papua.
Berbagai pengalaman telah dilalui almarhum selama setahun lebih menjabat Pangdam XVII/Cenderawasih, sejak Agustus 2019 lalu. Letjen Herman dikenal sebagai sosok yang ramah dan rendah hati. Namun, tegas dalam mengambil sikap terkait gangguan kemanan di Papua.
Kepala Kantor Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Ramandey mengaku sangat terkejut atas kepergian Letjen TNI Herman Asaribab.
“Ini betul-betul berita yang sangat mengejutkan publik di Papua. Sosok seorang anak Papua yang baru saja dipromosikan menduduki jabatan strategis di TNI-AD, dan di luar dugaan kehendak Tuhan memanggil Pak Asaribab,” ujar Frits saat dihubungi, Senin (14/12) sore.
Menurut Frits, kepergian almarhum bukan hanya meninggalkan duka bagi korps TNI-AD, tetapi juga bagi masyarakat Papua.
Catatan Komnas HAM, Letjen Herman Asaribab adalah sosok pimpinan yang komunikatif dan punya perspektif yang baik soal penyelesaian kasus-kasus HAM di Papua.
“Almarhum adalah sosok yang sangat humanis, tidak banyak bicara tetapi melakukan tindakan-tindakan yang terukur dalam rangka memperbaiki citra publik terhadap TNI. Dia berhasil merubah kultur TNI di wilayah Kodam XVII/Cenderawasih,” ungkap Frits.
Ia menambahkan, Letjen Herman adalah salah satu putra Papua yang mempersembahkan sebuah prestasi bagi negara lewat pengabdiannya di Korps TNI-AD. Almarhum menjadi sosok prajurit TNI asli Papua yang pertama tercatat menjabat Wakil Kepala Staf Angkatan Darat.
Tokoh Masyarakat Adat Papua, Yanto Eluay menyampaikan senada dengan yang diungkapkan Komnas HAM. Yanto merasa sangat kehilangan atas kepergian Letjen Asaribab yang selama ini mendukung kegiatan organisasi Presidium Putra Putri Pejuang Pepera (P5) yang Ia pimpin.
“Kami merasa kehilangan beliau. Kami di P5 masih berharap pak Asaribab memberikan dukungan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme bagi anak-anak muda Papua untuk menjaga kedaulatan negara,” kata Yanto yang juga putra almarhum Theys H. Eluay, tokoh Presidium Dewan Adat Papua.
Meski demikian, Yanto menaruh harapannya kepada Presiden Jokowi dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk memberikan kepercayaan bagi putra Papua untuk menjadi seorang pemimpin di jajaran TNI.
Diberitakan sebelumnya, Letjen Herman Asaribab meninggal dunia karena mengalami sakit di RSPAD Gatot Subroto Jakarta Senin (14/12) sekira pukul 13.40 WIT. Almahum meninggalkan seorang istri dan tiga orang putri.
Perwira Tinggi TNI bintang tiga kelahiran Jayapura, 10 Juni 1964, itu baru saja menyelesaikan masa tugasnya sebagai Pangdam XVII/Cenderawasih. Ia menduduki jabatan Wakasad sejak 18 November 2020.
Informasi yang diperoleh Bintang Papua, almarhum direncanakan akan dikebumikan di TMP Kesuma Trikora Waena Jayapura, Selasa (15/12) besok. (tmb)