JAYAPURA-Pemuda Mandala Trikora mengimbau kepada seluruh masyarakat Papua untuk tidak terprovokasi isu hari kemerdekaan Melanesia Barat, yang diklaim sepihak oleh Dr Thomas Wanggai jatuh pada 14 Desember, setiap tahunnya.
Ketua DPD Pemuda Mandala Trikora Provinsi Papua, Alberth Ali Kabiay mengatakan provokasi yang dilontarkan pihak tersebut hanya akan membuat masyarakat Papua selalu tertinggal, karena diberi harapan yang tidak mungkin terwujud.
“Hasutan lewat isu tanggal 14 akan dilaksanakan kegiatan sebagai Hari Kemerdekaan Melanesia Barat yang dulu dipimpin oleh Dr. Thomas Wanggai dan diteruskan kepada Dr. Septian Paiki akan membuat Papua tertinggal,” ujar Kabiay di Jayapura, Minggu (13/12).
Ia mendesak Dr. Septian dan koleganya agar menghentikan provokasinya terhadap rakyat Papua, demi ambisi pribadinya di mata dunia. Sejatinya, lanjut Kabiay, perjuangan Dr. Thomas Wanggai untuk merongrong kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di era Orde Baru, sudah tamat.
“Segala perjuangan tentang kemerdekaan Papua atau untuk membentuk negara di era reformasi ini sudah melenceng jauh dari perjuangan di era Soeharto. Kita tahu sendiri di era itu segala bentuk organisasi yang merongrong kedaulatan bangsa dan negara akan dibasmi tuntas, jadi sekarang jika ada kelompok masyarakat yang berteriak merdeka, saya rasa itu hanya sebuah lelucon dan mimpi belaka,” kata Kabiay.
Sebaliknya, Kabiay menggugat ulang maksud dari gagasan Dr Thomas Wanggai mengusung Melanesia Barat sebagai kendaraan politiknya. Hal ini dinilai justru akan membuat rakyat Papua sengsara dan terpecah belah, serta jauh dari pembangunan yang sudah dirasakan masyarakat saat ini.
“Jadi, pesan saya kepada saudara-saudara saya, mari kita tinggalkan mimpi Papua merdeka. Kita bangkit dari diri sendiri, bekerja keras lagi dan menatap masa depan. Tidak ada kata Papua Merdeka, yang ada adalah merdeka dari kebohongan,” pungkasnya.(tmb)