JAYAPURA–Upaya terus-menerus dilakukan Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) untuk memberikan rasa tidak nyaman terhadap warganya yang nota bene merupakan Orang Asli Papua di Kampung Kimbeli, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua dengan cara mengambil bahan makanan secara paksa. Selain di Kampung Kimbeli, teror juga dilakukan TPN-OPM di Kampung Banti 1, Banti 2, dan Opitawak, hal ini menyebabkan warga di empat kampung itu harus mengungsi ke Timika, Minggu (8/3).
Informasi diperoleh Bintang Papua, Minggu (8/3), warga memilih meninggalkan kampung untuk dievakuasi ke Timika, dan menyelamatkan diri dari ancaman TPN-OPM.
Septinus Magal, salah satu warga Kimbeli mengatakan jika keluarganya meninggalkan rumah setelah bahan makanan mereka diambil secara paksa oleh KKB. Demikian juga yang dialami tetangganya.
“Di kampung sudah tidak aman, jadi kami kasih tinggal kampung untuk keselamatan nyawa kami. Bahan makanan kami juga sudah tidak ada, (sehingga) kami akan ke Timika tinggal di rumah keluarga,” ungkap Magal setibanya di Polsek Tembagapura untuk dievakuasi ke Timika, Minggu petang.
Magal bersama 240 warga Kampung Kimbeli lainnya hanya membawa pakaian seadanya. Sedangkan barang-barang berharga lainnya beserta hewan ternak miliknya ditinggalkan di kampung.
“Nyawa lebih penting, hewan (babi,red) itu milik dunia, kami kasih tinggal dan itu sudah pasti akan diambil oleh mereka (OPM,red), biar Tuhan yang menghukum mereka,” katanya dengan wajah sedih.
Perlu diketahui, ratusan warga dari Kampung Banti 1, Banti 2, dan Opitawak juga ikut mengungsi. Mereka berjalan kaki dengan jarak cukup jauh demi meminta perlindungan dari aparat keamanan di Polsek Tembagapura. Selanjutnya, bergabung di SLD PT Freeport untuk dievakuasi menuju Timika. Total 614 pengungsi dari empat kampung itu yang mengungsi ke Timika.
Kapolsek Tembagapura AKP Hermanto yang dikonfirmasi, membenarkan adanya warga Kimbeli, Utikini dan Banti yang meninggalkan kampungnya. Ratusan warga tersebut dievakuasi ke rumah keluarga masing-masing di Kota Timika.
“Kami mendapat informasi bahwa ada dua perempuan yang ditahan dan diperkosa KKB (OPM,red). Kami belum mengetahuinya secara pasti, namun investigasi akan kami lakukan,” kata Hermanto.(tambunan/yud)