Setelah Rusun Diperbaiki, Penghuninya Wajib Bayar Setiap Bulan
JAYAPURA-Pemerintah Kota Jayapura berencana melakukan perbaikan Rumuh Susun (Rusun) Dok IX, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura.
Wakil Wali Kota Jayapura, Ir H Rustan Saru,MM mengatakan sampai saat ini Rusun Dok IX belum dikelola dengan baik. Padahal Rusun Dok IX merupakan aset Pemkot Jayapura.
“Sampai hari ini rusun belum dikelola dengan baik. Padahal ini aset pemerintah kota,” kata Rustan Saru dikutip dari Website Humas Setda Kota Jayapura, Selasa (17/11).
Dikatakannya, Rusun Dok IX memiliki 96 kamar. Dan penghuninya pun belum menyetor pembayaran kepada pemerintah kota.
Sehingga lanjut Rustan Saru, 2021 setelah Rusun Dok IX diperbaiki, penghuninya menyetor kewajibannya ke Pemkot Jayapura. Sehingga pihaknya berharap adanya kerja sama penghuni Rusun.
“Beberapa komponen yang mengalami kerusakan seperti, atap bocor, kamar mandi dan beberapa instalasi air bersih yang perlu diperbaiki,” bebernya.
Diungkapkannya, nantinya Rusun tersebut akan dikelola pihak ketiga dengan fasilitas yang lebih baik termasuk adanya pengamanan dan petugas kebersihan. Hal itu dimaksud agar Rusun lebih tertata rapi, tertib dan menjadi hunian yang aman serta nyaman. Sehinggga aset milik Pemerintah Kota Jayapura ini bisa dimanfaatkan dengan baik.
Lanjut Rustan Saru, mengenai harga kamar yang harus dibayar penghuni, saat ini masih dalam tahap pembahasan setelah adanya peraturan baru wali kota untuk menangani Rusun.
“Dari 2010 sampai sekarang belum pernah ada penyetoran, diharapkan nantinya nilai harga per kamar tidak terlalu besar dan bisa dijangkau oleh masyarakat penghuni rusun,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris RT setempat, Anton mengungkapkan warga tidak keberatan untuk membayar. Tetapi mereka meminta pemerintah kota untuk memperhatikan kondisi Rusun termasuk air bersihnya.
“Fasilitasnya tolong diperhatikan. Atap yang bocor tolong diperbaiki, masyarakat pakai air sumur bor jadi harapannya ada air bersih PDAM. Kalau masalah pembayaran saya rasa warga tidak keberatan yang penting sesuai dengan standar. Dulu awalnya kami bayar Rp 350 ribu di lantai 1, di lantai 2 Rp 300 ribu dan seterusnya semakin keatas semakin murah,” katanya.
Ditambahkannya, warga Rusun berharap harganya tetap seperti awal jangan naik.
“Dulu kami bayar tetapi setelah ada kerusakan tidak pernah ada perbaikan, akhirnya kami warga tidak mau lagi membayar,” pungkasnya.(nik)