DEKAI-Akibat pemadaman listrik yang dilakukan oleh Pelayanan Listrik Negara (PLN) Kantor Pembantu (KP) Yahukimo, pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dekai Kabupaten yahukimo menurun dan tidak berjalan baik.
Hal tersebut disampaikan Direktur RSUD Dekai Dokter, Rachel Madao kepada bintangpapua.online di Dekai Kamis (12/11).
Dokter Rachel mengakui dampak pemadaman listrik selama tiga bulan, pelayanan kesehatan tidak berjalan dengan baik, dan pihaknya juga selalu menunda operasi-operasi terhadap pasien yang seharusnya dilakukan dalam waktu dekat .
“Selama ini listrik mati terus, dan tentu mengganggu pelayanan kami di rumah sakit. Dimana operasi-operasi pada pasien yang kita harus lakukan dalam waktu dekat kita tunda terus, kalau listrik mati terus kita kasih rujuk ke Jayapura karena kami juga tidak mau ambil risiko, karena ini kita hadapi dengan nyawa manusia,” kata Rachel dengan nada kesal.
Dokter Rachel menambahkan untuk menimimalisir pelayanan kesehatan, pihaknya menggunakan genset dan mesin yang dayanya tidak mampu mendukung beberapa gedung RSUD Dekai. ia mengatakan, dampak pemadaman listrik juga mengganggu kenyamanan tenaga medis, pasien dan juga obat-obat tertentu yang harus dijaga di bawah suhu.
“Ruangan pasien kadang gelap dan tenaga medis yang jaga malam biasanya mengeluh. Kadang pakai lilin karena mesin yang lama ini sudah tua karena ini dari tahun 2007, jadi kita pakai genset tapi tidak tahan lama karena butuh BBM juga. Jadi kita pakai hanya saat-saat emergenchy,” ujarnya.
Sementara itu, Rein salah satu pasien mengakui bahwa selama dua hari ia merasa tidak nyaman lantaran di ruangan tempat inapnya gelap.
“Gelap jadi saya suruh adik perempuan beli lilin, pake senter hp tapi baterai mati,” kata Rein.
Dari pantauan bintangpapua.online pada selasa 10 November Malam di RSUD Dekai, dua gedung ruang inap pasien dewasa terlihat gelap dan para tenaga medis di ruang HCU melakukan tindakan penanganan yang intensif pada pasien menggunakan genset.
Bintangpapua.online telah konfirmasi pihak PLN KP Yahukimo, namun sampai berita ini di publish belum ada konfirmasi balik.(lan)