JAYAPURA–Kontak tembak antara aparat keamanan dengan Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) atau Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) kembali memakan korban jiwa di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Jumat (6/11) siang.
Pratu Firdaus, anggota TNI dari Satgas Yonif Raider 400/BR tewas dalam peristiwa itu. Ia meniggal setelah mengalami luka tembak di bagian leher. Sedangkan rekannya Pratu Arbi luka tembak di bagian betis kanan.
Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan lokasi kontak tembak berada di Kampung Titigi.
“Kontak tembak terjadi di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Personel Satgas Yonif R 400/BR yang sedang patroli untuk menjamin keamanan warga masyarakat, ditembak KSB pada Jumat,” ujar Suriastawa dalam keterangan tertulisnya, Jumat (6/11) malam.
Dia mengatakan korban saat ini masih dalam proses evakuasi. Sementara, anggota TNI masih mengejar para pelaku. Kejadian ini menambah daftar korban jiwa akibat gangguan dari KSB di Intan Jaya.
Suriastawa menyatakan belakangan ini KSB semakin masif melancarkan kebiadabannya di wilayah Intan Jaya. Ini menyusul korban berjatuhan, baik TNI dan polisi serta warga sipil.
“Kemarin kita mendengar pernyataan Bupati Intan Jaya tentang kelakuan KSB yang suka mengambil dana desa. Selebaran permintaan dana kepada masyarakat juga beredar. Ini semua menunjukan bahwa KSB dan pendukungnyalah akar masalah di Papua,” ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni mengungkapkan jika Kelompok Separatis Bersenjata kerap mengancam Kepala Desa dan Sekretarisnya. Tujuannya, tak lain memeras keuangan desa saat mengetahui dana desa telah cair. Uang hasil pemerasan itu pun digunakan untuk membeli senjata dan amunisi.
“Setelah mengetahui pencairan dana desa, KSB ini biasanya mengancam aparatur desa dengan senjata. Mereka menunggu di perkampungan,” ujar Natalis seraya mendukung kepolisian dan TNI untuk melakukan penegakan hukum terhadap KSB.(tmb)