DEKAI-Lantaran tidak disuplai obat-obatan oleh Dinas Kesehatan, Kabupaten Yahukimo, ketersediaan stok obat-obatan di Puskesmas Jalan Gunung Dekai, Kabupaten Yahukimo mulai menipis. Oleh sebab itu diharapkan Dinas Kesehatan, Kabupaten Yahukimo segera mensuplainya.
Hal tersebut disampaikan Kepala Puskesmas Jalan Gunung, dr Apunius Mirin kepada media ini di ruang praktiknya, Rabu (4/10).
Dikatakanya, pelayanan kesehatan di Puskesmas Jalan Gunung berjalan dengan baik, namun pihaknya mengalami kendala karena ketersediaan obat-obatan hanya bertahan untuk satu bulan ke depan, dan kemungkinan bulan Desember akan habis. Obat-obatan tersebut diantaranya obat Malaria dan ISPA.
“Obat memang sementara ini cukup, tapi ada dua jenis obat yang habis. Yaitu obat malaria dan obat ISPA, kami sudah sampaikan ke dinas kesehatan tapi di dinas juga tidak mensuplai obat-obatan, (sehingga) di sana (Dinkes,red) juga tidak ada,” kata Mirin.
Selain kekurangan obat, Apunius Mirin mengakui pihaknya terkendala dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada para pasien karena kekurangan tenaga medis, dimana tenaga medis Puskesmas Jalan Gunung saat ini sebanyak 17 orang. Namun, kurang lebih sepuluh orang tidak pernah aktif tanpa ada keterangan yang jelas.
Sehingga Mirin mengimbau kepada para petugas kesehatan yang ditugaskan di Puskesmas Jalan Gunung agar dapat kembali bertugas, guna memaksimalkan pelayanan kesehatan di wilayah jalan gunung. Dan kepada pemerintah daerah untuk dapat memperhatikan sarana dan prasarana gedung yang layak, sehingga dapat membantu pelayanan kesehatan di wilayah tersebut dengan baik.
“Karena kami kekurangan tenaga medis, maka saya selaku kepala juga menjadi dokter dan melakukan pelayanan. Sebenarnya tidak bisa begitu, tapi karena begitu dan pasien yang makin hari makin bertambah terpaksa saya lakukan,” ujarnya.
Apunius Mirin menyebutkan Puskesmas Jalan Gunung memiliki lima wilayah pelayanan diantaranya Kampung Kiribun, Tomon Satu, Tomon Dua, Massi, dan Kuarik.
Dari pantauan bintangpapua.online, Puskesmas Jalan Gunung memiliki satu gedung dengan masing-masing satu ruangan laboratorium, ruangan praktik dokter, dan apoteker. Sementara, para pasien harus mengantri di depan gedung Puskesmas yang ditutupi dengan terpal, guna mendapatkan pelayanan kesehatan yang intensif. (lan)