JAYAPURA–Dua (2) anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) dilaporkan tewas dalam kontak tembak melawan aparat gabungan TNI-Polisi di Kampung Jalai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Senin (26/10) pagi, pukul 05.00 WIT.
Kedua korban bernama Rufinus Tigau dan Hermanus Tipagau. Mereka tewas di lokasi kejadian setelah dilumpuhkan aparat keamanan.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal mengatakan KKB berjumlah 50 orang membawa 17 senjata api, terdiri dari orang dewasa dengan melibatkan anak remaja. Mereka dipersenjatai sebagai strategi tameng hidup KKB di bawah komando Sabinus Waker.
“Saat kontak tembak pecah, 50 orang bersenjata melakukan perlawanan kepada tim gabungan TNI-Polri, (sehingga) diambil tindakan tegas terukur dan berhasil melumpuhkan dua tersangka atas nama Rufinus dan Hermanus. Keduanya mengalami luka tembak dan meninggal dunia di lokasi kejadian,” kata Kamal dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/10) malam.
Menurut Kamal, dua anggota KKB yang tewas ditembak, terlibat dalam kasus penyerangan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kematian Pdt Yeremia Zanambani di Distrik Hitadipa, beberapa waktu lalu. Bambang Purwoko, salah satu anggota TGPF dan seorang anggota TNI AD terluka dalam serangan KKB.
Sabinus Waker merupakan adik dari Ayub Waker yang meninggal pada tahun 2019 lalu. Catatan penyelidikan kepolisian menyebut, Sabinus tak punya pekerjaan tetap.
“Kehidupan sehari-harinya melakukan pemerasan terhadap masyarakat untuk kepentingan kelompoknya. Warga di luar PT Freeport sering diperas,” ujar Kamal.
Sementara itu, Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III Kolonel Czi IGN Suriastawa menyebut lokasi kontak tembak merupakan salah satu Pos KKB di Distrik Sugapa. Selain menembak mati dua anggota KKB, aparat gabungan juga menangkap hidup dua warga. Satu di antaranya mengaku sebagai adik dari Rufinus Tigau.
Darinya diperoleh informasi jika Rufinus Tigau memang aktif dalam sejumlah aksi KKB, kurang lebih setahun terakhir. Ironisnya, kelompok yang dipimpin Sabinus Waker ini kerap meminta jatah dana desa di wilayah Distrik Sugapa.
“Atas permintaan keluarganya, korban tewas KKB dikubur di lokasi kejadian. Tim gabungan TNI-Polri membantu menggali kubur. Saat pemakaman, pihak keluarga mengakui bahwa korban selama ini aktif dalam aksi KKB,” ujar Suriastawa.(tambunan)