JAYAPURA-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua akan mengevaluasi kinerja pemerintahan di Kabupaten Intan Jaya, sepanjang gangguan keamanan berlangsung di wilayah itu menyusul keberadaan Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni yang diduga tak berada di wilayahnya selama penembakan oleh kelompok bersenjata terjadi, dua pekan terakhir.
Publik bertanya-tanya terkait keberadaan bupati, pasca-serangkaian penembakan yang terjadi di Distrik Hitadipa dan Distrik Sugapa.
“Evaluasi akan kami lakukan agar pemerintahan di Kabupaten Intan Jaya bisa jalan dengan baik,” kata Wakil Gubernur (Wagub) Papua, Klemen Tinal,SE,MM kepada wartawan usai memimpin pelantikan jabatan Sekretaris Daerah Provinsi Papua di Gedung Negara, Kota Jayaputa, Jumat (25/9).
Wagub Klemen tak ingin gangguan keamanan terus terjadi di Intan Jaya. Ia mengharapkan situasi kembali kondusif, agar aktivitas masyarakat serta pemerintahan berjalan normal.
“Saya kira masyarakat di Papua sudah dewasa. Kita sudah merasakan pahit dan manis. Jadi, mari saling jaga diri dan jangan lakukan hal-hal tidak baik, yang membuat buruk demokrasi,” ujarnya.
Seperti diketahui, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) dilaporkan melakukan penembakan terhadap warga sipil dan anggota TNI, dua pekan terakhir.
Terakhir, dua kasus penembakan terjadi pada Sabtu (19/9) lalu. Seorang prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Apter bernama Pratu Dwi Akbar Utomo tewas dalam sebuah kontak tembak dengan KKB di Kampung Hitadipa, siang hari.
Malamnya, seorang tokoh agama yakni Pendeta Yerenia Zanambani dibunuh di saat memberi makan babi piaraanya di Kampung Bomba, Distrik Hitadipa. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dengan luka tembak. KKB dan pihak TNI saling tuding terkait pelakunya, khusus dalam kasus ini. (tambunan)