BerandaEkbisDampak Corona, Masker Mulut Banyak Dicari

Dampak Corona, Masker Mulut Banyak Dicari

JAYAPURA– Adanya kabar dua pasien yang positif terinfeksi virus corona (COVID-19) di Indonesia, membuat kekhawatiran masyarakat meningkat. Salah satu buktinya, penjualan masker mulut diserbu oleh warga, bahkan beberapa  apotik telah menghentikan penjualan karena takut bahkan kehabisan stok.

Berdasarkan pantauan BintangPapuaOnline di Jayapura, Senin (2/3), stok di apotik Mekar Sari menurut Tri, penjaga apotik itu mengaku pihaknya tak lagi jual perkarton atau perdus.

” Biasanya  nggak begini,  dan ini tak hanya hari ini saja namun sudah beberapa hari  banyak warga yang cari masker mulut. Bahkan mencari banyak lebih dari 200 karton, untuk dijual kembali ke Jawa katanya,” ujarnya.

Sekarang ini, pihaknya tak lagi menjual bentuk dos tapi eceran dengan 1 paket isi 5 dijual dengan harga Rp13 ribu.

“Satu dos perkiraan sekarang ini antara Rp 80 ribu hingga Rp 125 per dos, itupun kalau barangnya ada, kami tak menjual lagi, hanya ada untuk stok apotek kami saja,” lanjutnya.

Dari apotek yang berbeda, Pelita Jaya Farma petugas toko yang tak mau disebutkan namanya mengaku,  banyak yang membeli masker mulut dalam jumlah cukup banyak , padahal biasanya membeli eceran.

” Baru-baru kami melayani  yang beli perdos,  bahkan ada yang beli sampai lima dos, tapi sekarang dibatasi untuk persediaan kami, meski masih ada kurang lebih 20 karton,” katanya singkat.

Dikutip dari CNBCIndonesia, Menurut Eli Perencevich, MD, spesialis pencegahan infeksi dan profesor kedokteran dan epidemiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Iowa, Amerika Serikat (AS), memakai masker untuk mencegah tertular wabah COVID-19 bukanlah cara yang tepat untuk dilakukan.

Perencevich bahkan mengatakan aman-aman saja bagi seseorang untuk tidak mengenakan masker jenis apapun meski ada yang terjangkit corona di dekatnya. Ini dikarenakan virus corona ditularkan melalui cairan tubuh, bukan melalui udara.

“Rata-rata orang yang sehat tidak perlu memakai masker, dan mereka seharusnya tidak mengenakan masker,” kata Perencevich, sebagaimana dilaporkan Forbes.

“Tidak ada bukti bahwa memakai masker pada orang sehat akan melindungi mereka. Mereka memakainya secara salah, dan mereka dapat meningkatkan risiko infeksi karena mereka lebih sering menyentuh wajah mereka.”

Lebih lanjut, Perencevich menyarankan agar sebaiknya orang sakit lah yang memakai masker. Itu dikarenakan masker bagi orang sakit bisa berfungsi sebagai pencegah agar cairan dari tubuh mereka, seperti dari bersin, tidak menyebar ke orang lain.

“Satu-satunya saat Anda perlu mengenakan masker adalah jika Anda sakit dan Anda harus meninggalkan rumah,” kata Perencevich.

“Jika Anda terserang flu atau mengira Anda menderita COVID, saat itulah Anda mengenakan topeng untuk melindungi orang lain. Di rumah Anda, jika Anda merasa sedang sakit, Anda harus mengenakan masker untuk melindungi anggota keluarga Anda.” ( Sindung)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer

Komentar Terbaru

error: Content is protected !!