JAYAPURA – Dengan menggunakan Kapal Perintis Sabuk Nusantara 81 akhirnya 741 orang masyarakat Meepago dari lima kabupaten yaitu Kabupaten Paniai, Dogiyai, Deiyai, Paniai, dan Intan Jaya meninggalkan Jayapura menuju Nabire, Rabu (19/08).
Ketua Panitia Afirmarsi Majelis Rakyat Papua (MRP) Edison Tanati mengatakan, seharusnya keberangkatan masyarakat Meepago kemarin Selasa (18/08), karena ada sebagian masyarakat Meepago yang namanya belum terdaftar di data MRP sesuai dengan hasil rapid tes, maka MRP berinsiatif untuk melakukan pendataan ulang di pelabuhan.
“Data keberangkatan yang ada di MRP sebanyak 741 orang dan mereka sudah melakukan rapid tes. Sementara, yang belum ada nama, harus rapid tes dulu, jadi mereka tadi di rapid tes oleh tim medis,” katanya, Rabu (19/08) di pelabuhan Jayapura.
Masyarakat Meepago dari lima kabupaten, yaitu Kabupaten Paniai, Dogiyai, Deiyai, Paniai, dan Intan Jaya yang akan ke Nabire ini didampingi 15 orang anggota MRP dan 10 tim medis dari Provinsi Papua.
“Kami anggota MRP dan tim medis mengawal masyarakat Meepago ke Nabire,” katanya.
Menurutnya, kondisi Papua saat ini sudah masuk di New Normal. Sehingga, pentingnya pemerintah daerah memiliki kepekaan dalam melihat situasi. Terutama bagi masyarakat yang ingin datang dan pulang ke masing-masing daerah.
“Jangan kita tutup penerbangan dan laut, tanpa mempertimbangkan situasi psikologi masyarakat. Karena masyarakat ingin pulang dan datang melihat keluarga, kebun dan hasil ternak lainnya di masing-masing daerah,” katanya. (Alex)