JAYAPURA – Bupati Yahukimo Abock Busup menyampaikan Turut berduka cita atas wafatnya Hendrik Johpinski (24) staf KPU Kabupaten Yahukimo.
“Atas nama pemerintah dan masyarakat saya menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya Hendrik Johpinski (24) staf KPU Kabupaten Yahukimo,” katanya saat dihubungi ponselnya, Rabu (12/08).
Ia meminta kepada aparat keamanan untuk segera menangkap pelaku pembunuhan, dan mendapat hukuman yang setimpal.
“”Saya meminta kepada pihak polisi, untuk segera mengusut pelaku di balik pembunuhan ini. Apa pun alasannya tidak dibenarkan membunuh sesama manusia. Apalagi dengan sadis begitu,” tegasnya.
Menurutnya, hari ini (Rabu) jenazah almarhun Hendrik Johpinski akan diberangkatkan ke kampung halamannya untuk di makamkan.
“Dari Dekai diterbangkan ke Jayapura lanjut ke kampung halamannya di Banyumas Jawa Tengah untuk dimakamkan,” katanya.
Hendrik Johpinski (24) adalah staf KPU Kabupaten Yahukimo, Papua, tewas dibunuh secara sadis oleh dua orang tak dikenal dalam perjalanan ke Distrik Dekai, tepatnya di Jembatan Brasa Kecil, Kali Teh, Selasa (11/8), sekira pukul 14.20 WIT.
Hendrik ditikam di bagian dada depan dan belakang, serta leher. Sementara rekan korban bernama Kenang Mohi (35) yang juga staf KPU Yahukimo selamat.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal, Selasa (11/8) malam, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan pembunuhan itu setelah keduanya mengantarkan obat untuk Karolina Pahabol (30), istri dari Kenan Mohi.
Saat dalam perjalanan menggunakan sepeda motor, kedua korban dihadang oleh dua orang tak dikenal. Kemudian, menanyakan asal usul Hendrik serta meminta agar menunjukkan kartu identitasnya. Dengan nada sinis, pelaku menanyakan apakah korban adalah orang Indonesia.
“Namun saat korban mengeluarkan KTP, Ia ditikam dari belakang, dan datang seorang warga menyerang warga yang ikut menyerang korban,” kata Kamal.
Kamal mengaku belum mengetahui modus pelaku tega membunuh Hendrik. Namun, keterangan Mohi mengatakan pelaku usai membunuh langsung meninggalkan korban, dan berjalan ke arah hutan.
Saat Hendrik ditikam, Mohi langsung meninggalkan motor dan berusaha mencari pertolongan dari warga setempat. Namun satu pelaku lainnya muncul dari bawah jembatan lalu kembali melukai leher korban menggunakan pisau sangkur.
Kata Kamal, Hendrik meninggal di lokasi kejadian akibat pendarahan. Sementara ciri-ciri pelaku diketahui berambut gimbal dan menggunakan celana loreng. (nk)
Itu bukan OPM atau KNPB jg tapi, itu orang2 yg sedang diseting olh oknum2 trtentu utk mnghalau atau merusak suasana dlm pemilihan Bupati dan wakil bupati Kab. Yahukimo..krn kehilangan arah dan akal sehat sehingga mereka sdng berusa utk mngacaukan pemilihan..