BerandaPolitikManajemen RSUD Jayapura Diminta Lakukan Evaluasi

Manajemen RSUD Jayapura Diminta Lakukan Evaluasi

Ketua DPR Papua Prihatin Banyaknya Nakes RSUD Jayapura Terpapar Covid-19

JAYAPURA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua Jhony Banua Rouw,SE ikut perihatin terkait banyaknya tenaga kesehatan (Nakes) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura yang terpapar covid-19.

“Saya sangat perihatin atas terjadinya masalah ini. Kita punya tenaga medis yang menjadi pertahanan terakhir dari Covid-19, ini harus kuat, namun hari ini sudah mulai jebol. Ini harus kita lihat dengan baik,” kata Jhony Banua Rouw, akhir pekan kemarin.

Jhony Banua Rouw pun mempertanyakan kenapa banyak tenaga medis di RSUD Jayapura terpapar Covid-19.

“Kenapa bisa begitu banyak. Apakah ada sistem penanganan yang salah? Atau managemen yang salah? Apakah pasien datang langsung ditangani tanpa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) atau ruangan yang tidak tepat. Bisa saja ruangan itu tidak ada sirkulasi udara yang baik,” tanya politisi NaseDem ini.

Terkait adanya pasien yang datang tidak jujur ketika kontak dengan orang yang terpapar Covid-19 atau datang dari daerah merah, Jhony Banua Rouw mengatakan, hal ini harus menjadi perhatian serius.

“Pasien boleh tidak jujur. Tapi ada protap yang harus disiapkan, supaya kalau ada pasien yang tidak jujur, kita juga harus menjaga tenaga medis dengan baik, apakah ada ruangan khusus dulu kita periksa dulu,” ujarnya.

Hanya saja, terkait dengan hal itu, Jhony Banua Rouw menilai ada yang sangat tidak profesional.

“Kita mengerti begitu banyak orang yang mau melakukan pemeriksaan. Hari ini kita kehabisan, kehabisan reagen. Masa kita tidak bisa membeli reagen dalam jumlah banyak?,” tuturnya.

Padahal lanjut Jhony Banua Rouw, Pemprov Papua menyiapkan anggaran Rp 1,080 triliun untuk membiayai pencegahan dan penanggulangan Covid-19. Dan ada Rp 70 miliar yang disiapkan untuk kesehatan.

“Kok beli reagen saja susah. Padahal reagen ini menjadi kebutuhan mendesak hari ini. Kalau alasannya adalah reagen terbatas, karena disiapkan oleh pusat, kenapa kita tidak beli alat yang reagennya mudah didapat, atau kenapa tidak pakai alat PCR atau swab yang buatan Indonesia sehingga reagen bisa mudah didapatkan. Saya pikir ini ada sistem yang tidak benar,” ujarnya.

“Sayang sekali tenaga medis yang kita punya pertahanan terakhir kita ini menjadi jebol. Angkanya tidak sedikit, 84 orang. Nah, ini mengganggu pelayanan masyarakat kita di RSUD Jayapura,” timpalnya.

Politisi Partai Nasdem ini juga mempertanyakan kenapa hanya RSUD Jayapura yang banyak tenaga kesehatan terpapar Covid-19, padahal rumah sakit lain juga melayani pasien Covid-19.

“Kalau begitu kan artinya apa managemennya yang salah, sistem penanganan pertama yang salah, apa protapnya yang salah. Padahal masyarakat maupun yang sakit banyak yang datang ke rumah sakit lain,” ucapnya.

Untuk itu, Ketua DPR Papua Jhony Banua Rouw meminta agar managemen RSUD Jayapura untuk melakukan evaluasi.

“Bagaimana managemen mengatur masuknya sampai dengan penyiapan APD dan lain sebagainya,” pungkasnya.(nik)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer

Komentar Terbaru

error: Content is protected !!