BerandaPolitikTak Ada Keterwakilan Suku Kamoro dan Wate, Hasil Seleksi 14 Kursi Diminta...

Tak Ada Keterwakilan Suku Kamoro dan Wate, Hasil Seleksi 14 Kursi Diminta Ditinjau Ulang

JAYAPURA-Panitia Seleksi (Pansel) Provinsi Papua Calon Anggota DPR Papua melalui mekanisme pengangkatan periode 2019-2024 telah mengumumkan 42 daftar calon tetap keanggotaan DPR Papua. Namun dari 42 calon tetap itu, sama sekali tidak mengakomodir Suku Kamoro dan Wate. Sehingga Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPR Papua, Mesak Magai,S.Sos,M.Si meminta hasil seleksi calon anggota DPR Papua dari jalur pengangkatan atau 14 kursi DPR Papua untuk ditinjau kembali.
“Hasil seleksi 14 kursi yang telah ditetapkan 42 orang, itu lebih baik ditinjau kembali, terutama dari wilayah adat Mee Pago,” kata Mesak Magai, Jumat (3/7).
Dikatakannya, di wilayah Mee Pago terdapat beberapa suku, namun calon anggota DPR Papua jalur pengangkatan dari beberapa suku besar di Mee Pago, justru tidak terakomodir. Padahal lanjut Mesak Magai, seleksi terhadap anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) itu didominasi oleh suku Mee dan Moni. Bahkan, pada pemilihan legislatif DPR Papua juga banyak didominasi oleh Suku Mee dan Moni, sehingga mestinya memberikan kesempatan suku–suku lain duduk di DPR Papua.
“Di DPR Papua, kami 10 orang dari daerah pemilihan itu, 7 orang dari Suku Mee dan 7 orang Moni. Berarti, keterwakilan suku, kami sudah ada di sini. Sekarang kasih kesempatan kepada Suku Kamoro di Mimika dan Suku Wate di Nabire. Mestinya ini menjadi pertimbangan Pansel 14 Kursi DPR Papua,” tuturnya.
Untuk itu, Mesak Magai berharap agar hasil seleksi 14 kursi DPR Papua khususnya dari wilayah Mee Pago untuk ditinjau kembali sesuai aspirasi dari masyarakat. Bahkan, Mesak Magai berharap agar calon 14 kursi dari Suku Mee dan Moni untuk berjiwa besar untuk dibatalkan dan ditinjau kembali.
“Karena ada dua suku besar yang belum terakomodir yakni Suku Kamoro di Kabupaten Mimika dan Suku Wate di Kabupaten Nabire. Jadi, karena ini proses melalui seleksi, bukan pemilihan, maka lebih baik ditinjau kembali dan memberikan kesempatan kepada dua suku Kamoro dan Wate yang merupakan dua suku besar yang ada di wilayah Mee Pago,” ujarnya.
Menurutnya, mestinya dalam rekrutmen 14 kursi DPR Papua ini, sebenarnya memberikan kesempatan dan prioritas bagi Orang Asli Papua (OAP) atau suku-suku yang belum pernah sama sekali memiliki wakil yang duduk di DPR Papua.
“Terutama karena ini kan dari unsur partai politik, ada ketua–ketua partai, ada juga yang kami masuk sama-sama sebagai Caleg di DPR Papua di Dapil Mee Pago juga terakomodir di situ. Lebih baik kalau kelompok-kelompok seperti itu dibatalkan saja, tetapi ditinjau kembali untuk prioritas bagi dua suku besar yakni Kamoro dan Wate. Karena saya lihat dari 42 nama calon 14 kursi, didominasi Suku Mee dan Moni, lebih baik itu dibatalkan saja dan diprioritaskan Kamoro dan Wate,” pungkasnya.(nik)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer

Komentar Terbaru

error: Content is protected !!