Kapolda Papua: Ketiga Pelaku Penembakan adalah OPM
JAYAPURA-Yunus Sani (40) petani kebun dibunuh secara sadis oleh sekelompok orang di Kampung Magataga, Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya, Jumat (29/5) lalu. Pembunuhnya mengklaim diri sebagai tentara hutan.
Yunus ditembak sebanyak delapan kali, lalu dimutilasi oleh kelompok tersebut. Lokasi penembakan Yunus berada di perbatasan Kabupaten Intan Jaya dan Paniai. Pembunuhan itu terungkap dari laporan Pater Niko Wakey, seorang pelayan gereja setempat.
Menurut Pater Niko, penembakan terdengar saat dirinya sedang memperbaiki rantai motornya yang terputus dalam perjalanan dari Kampung Magataga menuju Kampung Mbugulo, Distrik Wandai.
Kemudian ia memberanikan diri mendekati sumber suara tembakan. Tiga orang pelaku berpapasan dengannya, lalu menyebut diri sebagai tentara hutan.
“Tikus padi kami sudah bunuh di belakang,” kata Pater Niko, meniru perkataan salah satu pelaku kepada dirinya.
Sebagai pelayan gereja, Pater Niko kemudian memberanikan diri negosiasi dengan ketiga pelaku, agar korban diurus selayaknya ciptaan Tuhan. Ketiga pelaku mengizinkan jasad Yunus dibawa.
Keesokannya Sabtu (30/9) Pater Niko bersama warga yang hendak mengevakuasi jasad Yunus, dihadang oleh ketiga pelaku. Mereka sempat menolak jasad korban dibawa, lalu adu mulut dengan Pater Niko.
Tentara Hutan itu pun mengancam jika korban akan dibuang ke sebuah kali bernama Kemabu. Namun, negosiasi kembali berjalan mulus dan jasad Yunus diperbolehkan dibawa pulang. Bahkan ketiga pelaku ikut membantu warga mengevakuasi korban sampai ke seberang Kali Kemabu untuk dibawa pulang ke Kampung Mamba, Distrik Sugapa.
Di Jayapura, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan ketiga orang yang mengaku diri tentara hutan itu tak lain adalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM). Polisi masih menyelidiki ketiga pelaku untuk mengungkap kasus ini.
“Saat ini personel gabungan masih melakukan pengejaran terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata itu,” kata Waterpauw kepada wartawan di Mapolda Papua, Selasa (2/6).
Mantan Kapolda Sumatera Utara ini pun mengatakan, pihaknya juga tengah mendalami apakah ada keterkaitan penembakan di Intan Jaya dengan sejumlah rentetan penembakan oleh KKB di sejumlah daerah pegunungan tengah Papua, dua bulan terakhir ini.
Ia menegaskan akan terus melakukan pengejaran terhadap KKB yang membuat teror dan ketakutan terhadap masyarakat. Bahkan, polisi tengah mendalami oknum-oknum yang diduga berada di balik pergerakan KKB selama ini.
“Kasus tersebut dalam penanganan Polres Intan Jaya. Pasca-penembakan situasi dalam keadaan aman dan kondusif,” kata Waterpauw.(tambunan)