JAYAPURA – Salah satu dampak dari mewabahnya covid-19 di Tanah Papua khususnya di Kabupaten dan Kota Jayapura adalah, menurunnya jumlah pelanggan yang membayar iuran air PDAM.
Direktur Utama PDAM Jayapura Entis Sutisna mengatakan, saat ini jumlah masyarakat yang membayar rekening air hanya 38 persen.
“Jadi yang membayar saat ini secara teratur untuk periode Januari sampai April terjadi penurunan,” kata Entis Sutisna via ponselnya, Senin (25/5).
Dikatakannya, dalam data pelanggan PDAM Jayapura, rata-rata pelanggan yang datang membayar air secara teratur setiap bulan sekitar 55 persen.
“Namun di masa pandemi covid-19 terjadi penurunan dari 55 persen di periode Januari menjadi 50 persen di Febuari. Sedangkan Maret hanya 45 persen dan April 40 persen,” bebernya.
Menurutnya, dengan menurunnya jumlah pelanggang yang membayar air, membuat cash flow PDAM Jayapura terganggu. Kendati demikian, sambung Entis Sutisna, pihaknya tetap optimis tahun ini bisa mempertahankan keberhasilan yang dicapai pada 2019 lalu. Yakni, meraup keuntungan setelah dua tahun berturut-turut mengalami kerugian.
“Kami optimis tahun ini kembali meraup laba. Sebab kami telah mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada di PDAM. Serta sudah tidak menggunakan mitra kerja lagi,” tuturnya.
Ditambahkannya, selama pandemi corona ini pelayanan air bersih ke pelanggan berjalan seperti biasa. Sebab ada beberapa petugas yang sudah disiapkan jika terjadi gangguan distribusi air bersih ke pelanggan.
“Dan juga kami sudah menyiapkan layanan air tangki bagi masyarakat. Dan ini gratis tetapi khusus bagi pelanggan PDAM yang tidak mendapatkan distribusi air normal,” pungkasnya.(nik)