JAYAPURA-Guna memupuk nilai toleransi, SMP Negeri 3 Jayapura membuat ruang musalah yang dapat dipergunakan oleh guru dan siswa beragama muslim untuk menunaikan ibadah salat.
Kepala SMP Negeri 3 Jayapura, Muji Taba Yusuf,SPd,MPd menjelaskan ruang musalah ini dibuat untuk dapat dipergunakan oleh guru dan siswa beragama islam dalam menunaikan ibadah salat lima waktu.
“Ini untuk memupuk nilai toleransi di sekolah, dimana di sekolah kami ada guru dan siswa yang beragama muslim dapat melaksanakan ibadah dengan baik tanpa harus meninggalkan sekolah untuk pergi beribadah,” kata Muji kepada Bintang Papua, Senin (20/4).
Dikatakan, selain musalah, tempat ibadah umat kristiani di sekolah sudah lebih dulu ada yang telah dipergunakan oleh guru dan siswa nasrani dalam beribadah setiap Jumat.
“Jadi selain musalah, tempat ibadah nasrani sudah lebih dulu ada yang telah dipergunakan setiap Jumat. Dan ini merupakan gagasan untuk meningkatkan nilai toleransi di sekolah,” tuturnya.
Ini juga menurutnya, merupakan bentuk edukasi yang secara tidak langsung ditanamkan kepada siswa sejak dini di bangku sekolah menengah.
“Kami memberikan pendidikan toleransi kepada anak-anak didik kami. Karena ini merupakan sekolah negeri, (sehingga) sudah menjadi tugas kami sebagai bapak ibu guru untuk mengajarkan nilai toleransi,” ujarnya.
Di SMP Negeri 3 Jayapura kata Muji, mayoritas guru dan siswa beragama nasrani. Meski demikian, nilai toleransi dalam bentuk apapun harus terus dijaga dalam mengawal landasan negara sebagai jati diri bangsa. “Pancasila sebagai landasan negara harus terus terpelihara dengan baik, salah satu cara menjaga nilai toleransi di antara guru dan siswa di satu lingkungan sekolah,” harapnya.
Dia berharap, dengan adanya musalah ini guru dan siswa dapat menjaga dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
“Salat Duhur dan Ashar dapat dijalankan dengan baik di sini. Jadi guru dan siswa tidak lagi keluar sekolah untuk melaksanakan salat,” demikian penyampaian Kepala SMP Negeri 3 Jayapura kepada Bintang Papua.(yud)
