SENTANI, Pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Jayapura nomor urut 4, Yohannis Manangsang Wally-Daniel Mebri dengan tagline JOHNDA tampil gemilang berhasil memukau publik dalam debat publik kedua calon Bupati dan Wakil Bupati Jayapura tahun 2024 yang diselenggarakan oleh KPU Kabupaten Jayapura, di Gedung Papua Youth Creative Hub (PYCH), Kotaraja, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua.
Debat terbuka yang disiarkan secara langsung di kanal YouTube I News Tv, Senin, 18 November 2024 malam tersebut, menampilkan kelima pasangan calon bupati dan wakil bupati Jayapura, selain paslon nomor urut 4 Yohannis Manangsang Wally-Daniel Mebri, juga ada paslon nomor urut 1 Ted Yones Mokay-Pardi (TEPAD), paslon nomor urut 2 Yunus Wonda-Haris Richard S. Yocku (YW-HRY), paslon nomor urut 3 Jan Jap L. Ormuseray-Asrin Rante Tasak (JOAN) dan paslon nomor urut 5 Alpius Toam-Giri Wijayantoro (Algito).
Pasangan JOHNDA tampil percaya diri, cerdas dan tenang saat memaparkan visi misi serta gagasan unggulan dalam Jalan Menuju Jayapura Emas 2030.
Ketua Analisis Papua Strategis (APS) Laus Deo Calvin Rumayom mengatakan, pasangan JOHNDA tampak tampil santai dan penuh keyakinan selama berlangsungnya debat kandidat.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada semua paslon, yang betul-betul memberikan performance terbaik pada malam ini di pelaksanaan debat kedua ini. Tentunya, ini akan dinilai oleh publik dan publik juga akan terus meyakinkan tim nya untuk semua bergerak berjuang bersama,” ucap Laus Rumayom, seusai menghadiri debat kandidat kedua, Senin, 18 November 2024 di Gedung PYCH, Kotaraja, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua.
Laus mencermati pasangan calon dengan jargon Jayapura Emas ini berhasil memanfaatkan waktu dengan sangat baik saat menyampaikan visi misi. Tak hanya itu, keduanya juga dalam hal menjawab pertanyaan yang diajukan moderator (panelis) bisa dijawab dengan tepat dan lugas. Selain itu, paslon John Manangsang Wally-Daniel Mebri saat mengajukan pertanyaan kepada sesama paslon bisa dijawab dengan rasional.
“Namun pada malam hari ini saya melihat pasangan calon nomor urut 4 (JOHNDA) itu menggunakan waktu dengan sangat baik. Menurut saya itu hal yang tidak mudah, karena harus mengaktualisasikan semua hal ke dalam visi misi dalam waktu yang tepat dengan durasi yang sangat singkat,” sebutnya.
“Kemudian, yang sangat tegas pada malam hari ini adalah pertanyaan tentang transmigrasi. Menurut saya itu merupakan satu isu yang sangat seksi sekali dan pertanyaan itu diajukan kepada paslon JOHNDA. Bahkan, terkait jawaban tentang transmigrasi yang disampaikan itu menurut saya sangat representatif atau ada satu pendekatan komunikasi politik yang disampaikan oleh calon bupati nomor urut 4 bapak dokter John Manangsang Wally itu adalah win win solution,” cetusnya menambahkan.
Terkait transmigrasi itu, katanya, bukan soal harus iya atau tidak, tetapi perlu kontekstualisasi. Karena ini adalah satu kebijakan negara yang harus juga ditanyakan kepada rakyat. Sehingga rakyat juga memberikan pertimbangan-pertimbangan terkait latar belakang dari kebijakan tersebut.
“Jadi, kita tidak bisa membuat satu statement apakah kita harus menolak atau tidak menolak. Tetapi, dari paslon JOHNDA mengajukan sebuah pendekatan dalam menyelesaikan isu transmigrasi. Sehingga pusat bisa mengerti, masyarakat juga mengerti dan sama-sama kita mendapatkan solusinya. Kemudian, di respon dengan transmigrasi lokal dalam pendekatan melihat tata ruang dan lain-lain. Saya pikir itu bukanlah hal yang baru, karena sudah ada dalam kebijakan pembangunan dalam tata ruang,” katanya.
“Tetapi, yang terpenting disini adalah mendengar suara hati masyarakat Kabupaten Jayapura terutama masyarakat asli Papua. Saya pikir itu satu poin dari jawaban yang diberikan oleh paslon JOHNDA terhadap pertanyaan yang diajukan oleh paslon nomor urut 5.
Laus Rumayom menilai, dalam debat kandidat tersebut terlihat ada hal yang menarik dilakukan oleh paslon JOHNDA yang beda dengan kandidat lain.
“Kemudian, yang menarik disini juga dari paslon nomor urut 4 (JOHNDA) tidak mengajukan pertanyaan atau menyanggah maupun merespon pertanyaan yang sifatnya menyerang personal atau perseorangan terkait dengan pengalaman dan lain-lain. Tetapi, justru yang menarik pada malam hari ini adalah paslon JOHNDA juga ikut memberikan apresiasi terhadap jawaban dari kandidat lain itu tidak salah dan juga tidak benar,” cetusnya.
“Namun justru disini Paslon nomor urut 4 mengajak para paslon lain terutama yang mengajukan pertanyaan. Jadi, intinya ini adalah masalah dan siapapun yang terpilih menjadi pemimpin itu mau tidak mau harus kita sama-sama menyelesaikan permasalahan tersebut. Ya, saya pikir itu satu jawaban yang sangat diplomatis dalam menjaga kohesi atau relasi dalam komunikasi debat pada malam hari ini,”.
Laus juga menambahkan tampil memukau di hadapan publik, pasangan John Manangsang Wally-Daniel Mebri semakin memperkuat keyakinan pendukung, bahwa pasangan dengan tagline JOHNDA ini merupakan pilihan terbaik, untuk menjadi pemimpin di Bumi Khenambay Umbay periode 2024-2029.
“Ini bukan soal menguasai panggung dan materi debat, tetapi yang terpenting disini adalah psikologi paslon itu sendiri. Hal ini kita bukan debat dalam rangka menunjukkan siapa yang kalah dan menang. Tapi, ini momen di mana setiap paslon menunjukkan siapa saya sebenarnya di hadapan publik. Sehingga pendukung dari paslon lain pun bisa respek, bisa memberikan dukungan. Bukan karena lawan politik, tetapi pemikiran-pemikiran yang diajukan itu merepresentasikan persoalan yang sedang dihadapi dan digumuli oleh masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Yohannis Manangsang Wally Calon Bupati Jayapura nomor urut 4 menuturkan, terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas ijin-Nya bisa sampai pada tahap debat publik kedua calon Bupati dan Wakil Bupati Jayapura tahun 2024.
“Puji Tuhan, kami berdua bisa tampil baik dalam debat kandidat kedua ini. Mohon dukungan dan topangan doa warga, agar kita bisa mewujudkan Jayapura Emas 2030,” ujarnya.