SENTANI-Bakal Calon Bupati (Bacabup) Jayapura John Manangsang Wally (JMW) melayat ke rumah duka atas meninggalnya (Almh) Hj. Nursiah Binti Bandu yang merupakan orang tua (ibunda) dari Sekretaris BPD KKSS Kabupaten Jayapura Sudirman Angga Saputra, di Jalan Mambruk, Pasar Lama Sentani, Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua pada Senin (9/9) 2024.
Bakal calon Bupati Jayapura JMW yang berpasangan dengan bakal calon wakil bupati Jayapura Daniel Mebri ini mengucapkan rasa empati.
“Saudara (Sudirman Angga/anak dari almarhumah) kita ini, dia itu satu tempat atau satu pekerjaan dengan saya di KONI Kabupaten Jayapura dan kami tim di KONI. Tadi sebelum datang melayat, saya sempat kontak untuk mengecek terlebih dahulu, ternyata betul yang meninggal adalah orang tua atau ibunda dari kita punya teman. Jadi, dalam kebersamaan itu kita sama-sama orang KONI,” terangnya.
“Saya pribadi mengucapkan turut berdukacita atas meninggalnya Almarhumah Hj Nursiah yang merupakan ibunda dari sahabat kami, yakni Sudirman Angga Saputra. Kiranya saudara Angga dan keluarga yang ditinggalkan diberi penghiburan dan kekuatan dari Tuhan,” sambungnya.
Usai melayat di rumah duka Jalan Mambruk, selanjutnya Bacabup JMW berkesempatan ikut mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatannya yang terakhir di Kompleks Pekuburan Polomo, Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.
Lanjut JMW menyatakan bahwa dirinya sempat bertempat tinggal di Jalan Mambruk sejak tahun 1969.
“Sebelum ada pasar dan banyak perumahan yang dibangun di situ, saya sudah tinggal di kompleks itu dari tahun 1969. Mereka ini tinggal bersama-sama dengan keluarga besar saya Manangsang yang ada di belakang masjid dari kompleks itu. Jadi, mereka ini sudah saya anggap seperti keluarga saya. Maka nya tadi saat berjalan kaki dari depan lorong menuju rumah duka itu, orang-orang tua semuanya yang ada di sana mereka kenal saya. Lebih banyaknya itu sebagai keluarga, saya melihatnya seperti itu,” terangngnya mengenang.
Tak lupa pula JMW mengatakan rasa berbelasungkawa. “Semoga keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberi ketabahan dan kekuatan dari Tuhan. Tentunya sebagai orang percaya, kita harus mengimani disetiap rencana Tuhan ada hikmahnya,” ucapnya.
“Kalau masalah (bakal) calon itu cuma sebentar, gak terlalu penting tetapi sebagai keluarga, itu saya pikir, kita perlu ada rasa empati dengan teman-teman yang seperjuangan,” pungkas pria yang juga Abhu Afaa Kampung Netar-Nendali ini.(*)