JAYAPURA- Festival Cenderawasih yang digelar mulai tanggal 17 Mei 2024, Minggu 19 Mei 2024 resmi ditutup, dan berhasil meraih omset transaksi sebesar Rp 646.279.500. Transaksinya mayoritas menggunakan Qris , ada 3.260 transaksi yang nominalnya sebesar Rp. 586.337.000 atau 90,73% dari total capaian transaksi. Dan tercatat jumlah pengunjung dalam 3 hari sebanyak 6.360 orang, hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Faturachman saat penutupan Festival Cenderawasih Minggu (19/05) di Ex Terminal Entrop PTC Jayapura.
Dikatakannya, Festival Cenderawasih yang pertama kalinya diselenggarakan pada tahun 2024 ini, mengusung tema “Melalui warisan budaya untuk Papua yang mendunia,
“Kegiatan ini tujuannya untuk mendorong sumber pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan di Papua dengan adopsi digitalisasi melalui sektor perdagangan, pariwisata, dan pendidikan sehingga mengubah persepsi ekonomi Papua dari ekonomi ekstraktif menjadi perekonomian yang kuat, berimbang, berkelanjutan dan inklusif,” katanya.
Ia mengatakan, seluruh rangkaian kegiatan telah terlaksana dengan baik, mulai dari penyelenggaraan business matching bersama 40 pelaku UMKM dan Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA) unggulan Papua, beragam talkshow yang dilakukan dengan mengundang berbagai narasumber yang ahli di bidangnya, penampilan budaya, serta showcasing pariwisata sebagai upaya strategis mendorong pertumbuhan pariwisata di Papua.
“Kami mencatat jumlah pengunjung yang hadir dalam 3 hari terakhir sebanyak 6360 orang. Sampai dengan tanggal 19 Mei 2024, tercatat capaian total omset transaksi sebesar Rp646.279.500,” ujarnya.
Berdasarkan capaian ini, lanjutnya, ia melihat kualitas dan performa UMKM unggulan di Papua siap untuk bersaing di kancah nasional maupun internasional.
“Sebagai informasi, beberapa UMKM kriya serta makanan dan minuman telah berhasil lolos untuk mengikuti Karya Kreatif Indonesia di Jakarta,” katanya.
Penerapan zona QRIS pada seluruh penjualan UMKM di Festival Cenderawasih, capaian frekuensi transaksi menggunakan QRIS terealisasi sebanyak 3260 transaksi dengan nominal sebesar Rp. 586.337.000 atau 90,73% dari total capaian transaksi.
“ Hal ini merupakan bukti kesuksesan penyelenggaraan kegiatan melalui sinergi dan kolaborasi Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi Papua, UMKM, perbankan, serta seluruh instansi dan stakeholders terkait,” ungkapnya.
Kami ingin menginformasikan, lanjutnya, bahwa sinergi peningkatan digitalisasi pembayaran di Papua telah berjalan dengan baik. Hal ini diwujudkan melalui berbagai upaya seperti sosialisasi, pendampingan dan kolaborasi.
Sampai dengan Maret 2024, volume transaksi QRIS di Papua telah mencapai 2.470.392 transaksi terbesar ketiga se-Indonesia dan nominal transaksi sebesar Rp 181 miliar. Realisasi yang besar ini membuktikan bahwa literasi digital pembayaran di masyarakat Papua cukup tinggi.
“Kami telah melakukan sosialisasi Cinta Bangga Paham Rupiah kepada 2000 (dua ribu) peserta yang terdiri dari guru, pelajar dan masyarakat umum. Untuk layanan kas keliling dan penukaran uang logam dengan total realisasi penukaran sebesar Rp 101.500.000 untuk uang kertas dan Rp 25.000.000 untuk uang logam. **