Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia guna terciptanya kesejahteraan bagi masyarakat.
Penjabat (Pj) Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun mengatakan saat ini Indonesia dihadapkan pada situasi untuk semakin serius dan bersatu memerangi korupsi.
“Korupsi tidak hanya merugikan keuangan negara dan daerah, tetapi juga merusak moral, menciptakan ketidaksetaraan dan penghambat perkembangan berkelanjutan,” katanya dalam sambutan pembukaan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) Wilayah V di Istora Papua Bangkit, Selasa (14/11) 2023.
Menurut penjabat gubernur, pemerintah daerah bersama-sama dengan pemerintah pusat dan seluruh elemen masyarakat harus memainkan peran kunci dalam mencegah dan mengatasi dampak buruk korupsi.
“Sinergitan berantas korupsi, untuk Indonesia maju mengandung arti mewujudkan Indonesia maju saat ini, besok dan ke depan diperlukan kerja sama dan koordinasi yang kuat dari berbagai pihak dalam upaya pemberantasan korupsi,” ujarnya.
Dia menambahkan sinergi mengacu pada upaya bersama dan kolaborasi antara berbagai sektor, lembaga dan individu untuk menghilangkan praktik korupsi yang merupakan negara dan daerah.
“Kami bersama dengan pemerintah kabupaten/kota, aparat penegak hukum, BUMN, BUMD, masyarakat serta seluruh stakeholder khususnya di Provinsi Papua mendung penuh pencegahan dan pemberantasan korupsi dengan terus berkolaborasi dan bersinergi untuk mencapai Papua Bangkit, Mandiri dan sejahtera yang berkeadilan,” katanya.
Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) Wilayah V diikuti 11 daerah yakni Provinsi Bali, NTB, NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Tengah dan Papua Barat Daya yang berlangsung selama 14-15 November 2023.
Pembukaan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2023 ditandai dengan meniup terompet dari kulit bia (kerang) atau Fu yang dilakukan Penjabat Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasun dan Wakil Ketua KPK RI Johanis Tanak di Istora Papua Bangkit, Selasa (14/11) 2023.
