Kamis 6 Juli 2023, Festival Cross Border Skouw
JAYAPURA-Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiago Uno direncanakan akan berlari sejauh 5 km bersama ratusan orang simpatisan dalam fun run pada rangkaian Festival Cross Border Skouw, Kamis (6/7).
Demikian disampaikan Kasubid Administrasi Umum Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw RI-PNG, B. Mathilda Pusung kepada Bintang Papua, Rabu (5/6).
Dijelaskan, untuk Festival Cross Border Skouw tahun 2023 penyelenggara adalah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, sedangkan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) PLBN Skouw hanya memfasilitasi.
“Berdasarkan rapat bersama dengan Pemprov, Pemkot dan semua unsur di PLBN Skouw kita memilih lokasi acara di Helipad,” jelasnya.
Dikatakan, lokasi ini dipilih karena berhadapan dengan Pos Satgas Pamtas RI-PNG sehingga aman untuk diadakannya acara ini.
“Selain aman kita buat di sini juga lokasi ini mudah dijangkau dan tidak mengganggu aktivitas perlintasan,” ujarnya.
Karena fungsi dari PLBN, kata Mathilda, menurut Perkaban Nomor 7 tahu 2017 sebagai pelintas orang dan barang.
Akan tetapi, pihaknya tetap mensukseskan pelaksanaan yang merupakan salah satu agenda nasional.
“Kami diminta untuk ikut mensukseskan, membawa nama baik Skouw, Papua khususnya ke nasional dan bila perlu ke internasional,” ujarnya.
Mathilda bilang sasaran dari Festival Cross Border ini untuk meningkatkan pariwisata kedua negara antara Indonesia dan Papua New Guinea.
“Sasarannya adalah untuk warga negara Papua New Guinea yang melintas ke Indonesia melalui PLBN Skouw,” katanya.
Apakah ini satu rangkaian dari kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Papua, menurutnya, dari rapat yang telah dilakukan sebenarnya Festival Cross Border ini tersendiri agendanya.
“Jadwalnya sebenarnya minggu kedua bulan Juli tapi tiba-tiba dari Kemenparekraf RI mungkin ingin menyesuaikan dengan agendanya bapak presiden karena pastinya pak menteri juga ikut (sehingga) kegiatan ini dimajukan atau dadakan,” akunya.
Biasanya kegiatan Cross Border yang diadakan terakhir pada tahun 2019 biasanya lama kegiatan satu minggu atau tiga hari.
“Biasanya kalau waktunya satu minggu atau tiga hari bisa mencapai sasaran untuk jumlah pengunjung bisa mencapai 1000-1500 pengunjung,” sebutnya.
Dan kegiatan Cross Border tahun ini hanya diadakan selama satu hari sehingga diharapkan banyak pengunjung yang hadir.
“Kami sengaja buat di hari perlintasan supaya jumlah pengunjung bisa banyak. Sasaran kita sebenarnya pengunjung bisa mencapai 1000-1500 orang. Tapi karena ini agak dadakan ya, tapi kita tetap optimis,” tegasnya.
Dia mengakui untuk dokumen perlintasan agak terkendala karena yang dipakai untuk melintas hanya suplemen entri atau manives.
“Yang berupa kertas yang bertulisan nama paling banyak 10 orang tapi mudah-mudahan dari adanya Kemenkumham dan dari Kemenlu bisa sampaikan ke pemerintah PNG untuk meninformasikan ke warganya untuk dapat mensukseskan kegiatan ini,” harapnya.
Sekadar informasi, pengisi acara pada Festival Cross Border adalah Epo D’Fenomeno, MAC Blager, Dave Solution, Drumband dan parade dari SMAN 2 Jayapura.(yud)