JAYAPURA – Kekosongan jabatan wakil gubernur dan kekosongan posisi ketua umum Partai Golkar Provinsi Papua harus segera diisi, harus segera ada penggantinya, hal ini disampaikan Jack Jackson Puraro Ketua Kosgoro 1957 Kabupaten Jayapura, didampingi Nelvis Manobi Ketua DPD Gerakan Muda Karya Pembangunan Indonesia Papua.
“Sekalipun ada koalisi partai yang mengusung gubernur dan wakil gubernur pada waktu itu, tetapi yang perlu kita ketahui bersama bahwa hasil koalisi sudah final, dan keputusannya wakil gubernur adalah milik partai Golkar,” katanya baru-baru ini di Abepura.
Oleh sebab itu, lanjutnya, dengan berpulangnya alm. Bung Klemen Tinal, ia berharap untuk posisi ini tidak lagi di intervensi atau di ganggu gugat oleh koalisi-koalisi partai lainnya, karena ini ranahnya Partai Golkar menggantikan posisi wakil gubernur.
“Perlu kita ketahui, bahwa partai Golkar memiliki kader-kader militan yang sudah sangat siap dan mampu untuk menggantikan posisi bung Klemen Tinal,” katanya.
Dalam kapasitasnya sebagai Ketua Kosgoro, lanjutnya, ada beberapa kader-kader yang bisa didorong untuk menduduki posisi penganti wakil gubernur. Salah satunya adalah Ones Pahabol ini juga kader yang sudah cukup lama, sudah malang melintang di Partai Golkar.
“Saya merasa, bahwa sudah sepatutnya dalam posisi kekosongan ini baik itu partai Golkar maupun wakil gubernur, sudah bisa kita dorong kader Golkar militan seperti Ones Pahabol,” kayanya.
Oleh karena itu, jangan ada klaim-klaim dari beberapa partai koalisi, tidak boleh memperkeruh situasi, tetapi mari kita menerima dengan lapang dada bahwa, koalisi itu sudah terbentuk dan diberikan kepercayaan kepada partai Golkar.
“Dengan perginya Bung KT, bukan berarti kita harus melakukan pemilihan baru dari koalisi. Saya harap untuk kita juga sama-sama bisa menjaga keamanan, kenyamanan di Papua secara kondusif, posisi ini tidak boleh ada tarik menarik, tetapi kami menyerahkan sepenuhnya untuk mekanisme dan proses dari partai Golkar, “ katanya.
Dalam hal ini ia dorong dan merekomendasikan beberapa kader-kader yang ada di partai Golkar untuk bisa menggantikan posisi, baik itu ketua DPD Partai Golkar juga wakil gubernur.**
