BerandaRagamPemuda Nafri Desak Pemerintah Bangun Pos Laut di Teluk Youtefa

Pemuda Nafri Desak Pemerintah Bangun Pos Laut di Teluk Youtefa

JAYAPURA-Seringnya oknum-oknum warga yang tak bertanggung jawab melakukan penangkapan ikan secara ilegal dengan menggunakan ‘bom ikan’ di Kawasan Teluk Youtefa, Kota Jayapura, Papua, mendorong pemuda Kampung Nafri bersuara.

Tokoh Pemuda Kampung Nafri, Frank Reynould Tjoe mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura dan unsur TNI/Polri untuk membangun Pos Laut di Kawasan Teluk Youtefa.

“Maraknya penangkapan ikan dengan ‘bom’, makanya kami desak pemerintah untuk bangun Pos Laut di Teluk Youtefa,” tegas Frank Reynould Tjoe kepada Bintang Papua, Senin (15/3).

Letak Pos Laut yang akan dibangun menurutnya sudah ada. “Sekarang dari pemerintah saja kapan mau dibangun. Letaknya Pos Laut yang kami tawarkan itu di Hol II (Kawasan Abepantai/Nafri,red) dan di dekat Kampung Nafri (sebelum Kampung Nafri,red),” jelasnya.

Disampaikan, mengapa dirinya mendorong untuk dibangun Pos Laut di Kawasan Teluk Youtefa. “Kami dengar dari orang tua dulu (tahun 1970-1980-an,red), ikan-ikan seperti Tenggiri, Belanak di teluk ini loncat-loncat sampai ke rumah dan anak-anak kecil baku rampas untuk tangkap ikan itu. Itu semua terjadi di Kampung Nafri dan kita kalau mau cari ikan tidak perlu ke laut, cukup dari atas rumah (rumah berlabuh,red) ke bawah saja, pasti dapat ikan,” jelasnya lagi.

Namun sekarang, dengan maraknya penggunaan ‘bom ikan’, ikan-ikan sudah susah untuk didapat. “Alasan inilah mengapa saya sebagai pemuda asli teluk ini, mendesak pemerintah untuk membangun Pos Laut,” harap mantan Ketua Wira Karya Provinsi Papua itu.

Selain bom ikan, kata Frank Reynould Tjoe, sampah-sampah yang hanyut dibawa air ke laut juga menjadi masalah tersendiri. “Laut yang dulu indah sekarang tinggal menyisahkan sampah. Itu ulah siapa, kita-kita yang tidak memiliki kesadaran untuk kebersihan kota yang kita cinta ini,” mirisnya.

Frank Reynould Tjoe bilang waktu musim ikan kembung, banyak sekali ikan kembung dari lautan bebas masuk ke Kawasan Teluk Youtefa. Akan tetapi, dengan menggunakan ‘bom ikan’, banyak ikan kembung yang mati dan tidak sempat diambil oleh orang yang melakukan pemboman itu.

“Ikan kembung yang habis di bom (oknum yang melakukan pemboman,red) tidak mampu memungut ikan semua sampai habis. Akhirnya bangkai ikan kembung dicium kawanan ikan yang lain dan pergi menjauh dari teluk ini,” terang dia.

Menurutnya, usaha Pemkot Jayapura untuk mencegah sampah ke laut sudah bagus dan saat ini perlu ditingkatkan. “Jaring-jaring sampah yang dipasang di kali-kali sudah bagus, tetapi perlu pengawasan untuk jaring-jaring itu tidak rusak,” sarannya.

Saat ditanya mengapa baru saat ini mendorong Pemkot Jayapura membangun Pos Laut. Menurutnya, sebenarnya desakan ini sudah sejak lama, namun tak pernah terealisasi.

“Setiap pergantian kepemimpinan di dinas terkait di kota, maka usulan lama dilupakan dan usulan baru naik lagi. Begitu seterusnya hingga saat ini. Akhirnya apa yang kami sampaikan terlupakan,” tuturnya.

Sebagai anak asli Port Numbay, ujar Frank Reynould Tjoe, dirinya mendukung semua program Pemkot Jayapura untuk sama-sama menyelamatkan Kawasan Teluk Youtefa.

“Sebagai anak asli Jayapura, sudah sepantasnyalah kita dukung penuh apa yang dilakukan Bapak Wali Kota dan Wakil. Dan sebagai anak asli Teluk Youtefa, saya berharap Pos Laut dapat dibangun di Kawasan Abepantai dan Nafri (sehingga) praktik ‘bom ikan’ dapat ditekan atau dihentikan,” imbaunya.

“Stop sudah bom ikan, kalau kalian punya tangan putus, keluarga kalian mau makan apa. Karena sudah ada bukti seperti itu jadi. (Sehingga) saya harap praktik bom di kawasan ini dihentikan untuk keberlangsung semua makluk hidup,” sambungnya.(yud)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer

Komentar Terbaru

error: Content is protected !!