JAYAPURA-Sebanyak 49,8 persen atau sekitar Rp 200 miliar dana Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua dipotong untuk membantu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menangani penyebaran virus Corona (Covid-19) di Papua.
Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw,SE mengatakan sebelumnya pihaknya telah membantu Pemprov Papua dalam hal ini Tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 sebesar Rp 20 miliar.
“DPR Papua tetap konsisten membantu Pemprov Papua menangani Covid-19 dengan memotong anggaran 49,8 persen atau lebih Rp 200 Miliar,” kata Jhony Banua Rouw,SE ketika ditemui awak media di Aston Hotel, Senin (8/6).
Jhony Banua Rouw berharap dengan bantuan anggaran yang cukup besar dari DPR Papua, Tim Satgas Covid-19 Papua bisa menggunakannya dengan baik. Untuk menangani 3 hal penting di masa pandemi Covid-19 yakni, kesehatan, jaringan sosial dan ekonomi.
“Pemerintah provinsi harus melakukan dengan cepat (sehingga) penanganan Covid-19 bisa berjalan baik,” ujarnya.
Meskipun sambung Jhony Banua Rouw, dalam perjalan penanganan Covid-19 masih banyak kekurang yang didapati.
“Salah satu contohnya, minggu lalu hasil PCR yang positif perhari turun signifikan, tapi kami melihat turunnya hasil PCR yang positif bukan karena virusnya sudah tidak ada. Melainkan menurut kami turun karena reagen kurang,” tuturnya.
Oleh karena itu, Jhony Banua Rouw menilai, Dinas Kesehatan Provinsi Papua tidak melakukan fungsinya dengan baik dalam menyediakan reagen.
“Kita sudah tambah alat PCR yang tadinya 150 perhari menjadi 300. Buat apa tambah alat kalau reagen kurang. Kita pengen dengan anggaran cukup besar harus menjawab kebutuhan kita bukan untuk disimpan,” pungkasnya.(nik)